Pahami.id – Yadi Sembako dan Gus Anom terlibat kasus dugaan penipuan dan penggelapan sebesar Rp 198 juta. Hal ini bermula saat mereka berdua hendak menggelar sebuah acara.
Namun setelah acara usai, event organizer (EO) Muhammad Adri Permana masih belum menerima pembayaran sebesar Rp 198 juta. Oleh karena itu, ia melapor kepada Yadi Sembako, selaku pengarah acara.
Ada tudingan bahwa Yadi Sembako bersikeras menggelar upacara tersebut. Padahal Gus Anom melarangnya karena tidak punya cukup uang.
Mendengar hal itu, intonasi Yadi Sembako meninggi. Komedian berusia 50 tahun itu menegaskan dirinya tidak pernah mengatakan hal itu, apalagi ngotot menggelar acara.
“Siapa yang melarang? Saya punya banyak saksi,” kata Yadi Sembako usai menjalani pemeriksaan di Polres Metro Tangsel, Rabu (11/10/2023).
![Gus Anom bersama Yadi Sembako, Idan Separo, Udin Dent dan Murfi Sembako. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/06/10/75597-gus-anom-bersama-yadi-sembako-idan-separo-udin-penyok-dan-murfi-sembako.jpg)
Yadi Sembako mengatakan, Gus Anom tidak melarangnya. Sebaliknya, dia meminta acara tersebut ditunda. “Nah, teman-teman (pemain) sudah punya jadwalnya masing-masing. Saya juga punya pekerjaan,” kata Yadi Sembako.
Misalnya, jika Gus Anom meminta Yadi Sembako menghentikan acara tersebut, dia pasti akan menuruti keinginan sang khatib. Namun nyatanya tidak dipesan. “Kalau dia bilang ‘berhenti, tidak perlu Hanya. Saya pasti akan melakukannya,” jelas Yadi Sembako.
