Pahami.id – Jelang Pemilu 2024 di Blitar, Jawa Timur (Jatim), keinginan warga untuk menjadi petugas KPPS sangat tinggi. Faktanya, pendaftaran sebagai petugas KPPS semakin meningkat. Saat ditutup pada Rabu (20/12), tercatat ada 3.424 orang yang mendaftar menjadi petugas KPPS.
Padahal, di Kota Blitar, petugas KPPS yang dibutuhkan hanya sebanyak 3.059 orang. Dengan demikian, total 365 pelamar lainnya harus mengalami nasib sial karena putus sekolah dalam proses rekrutmen.
“Kami menutup jumlah pendaftar di tingkat kota per 20 kemarin, total 3424 yang kemudian mendaftarkan diri,” kata Rangga Bisma Aditya, Komisioner KPU Kota Blitar, Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia, seperti dikutip dari Beritajatim.com— Jaringan Pahami.id, Jumat (22/12).
Salah satu kecamatan yang memiliki minat tinggi untuk mendaftarkan petugas KPPS adalah di Kecamatan Sananwetan, jumlah pemohon KPPS Pemilu 2024 mencapai 1.302 orang padahal kebutuhan hanya mencapai 1.132 orang.
Sedangkan untuk wilayah Sukorejo jumlah pendaftar mencapai 1.177 orang padahal total kebutuhan hanya 1.043 orang. Sedangkan di Kecamatan Kepanjenkidul, jumlah pemohon KPPS mencapai 1.013 peserta, meski tingkat kebutuhan hanya 882 orang.
“Alhamdulillah persyaratannya sudah kami penuhi, namun kami masih melakukan pemilihan administratif terkait pemenuhan persyaratan tersebut,” kata Rangga.
Saat ini KPU Kota Blitar masih melakukan seleksi terhadap ribuan calon calon anggota KPPS. Karena jumlah pendaftar semakin banyak, maka KPU bersama PPS akan melakukan pemeringkatan.
Yang akan dievaluasi antara lain apakah pemohon KPPS terdaftar di Sipol (sistem informasi partai politik) atau tidak. Kemudian yang akan ditinjau adalah keaslian ijazah tersebut. Selain itu, KPU dan PPS akan memeriksa kembali apakah pemohon berdomisili di TPS atau tidak.
Menurut Rangga, persoalan tes kesehatan juga tidak kalah pentingnya sebagai indikasi diterima menjadi petugas KPPS di Blitar pada Pemilu 2024.