Pahami.id – Jadwal sidang terkait pelanggaran Financial Fair Play (FFP) yang dilakukan klub Liga Inggris Manchester City nampaknya mulai terurai. The Citizens masih menghadapi ancaman pengurangan poin yang cukup ekstrem, bahkan mungkin degradasi.
Tuduhan pelanggaran FFP diajukan terhadap Manchester City awal tahun ini setelah penyelidikan selama lima tahun atas dugaan pelanggaran peraturan keuangan.
Sejak tuduhan tersebut diumumkan pada bulan Februari, Premier League dan Manchester City sama-sama bungkam mengenai masalah tersebut.
Namun The Daily Mail pada Kamis (30/11) mengungkap, tanggal persidangan gugatan tersebut dijadwalkan pada akhir musim gugur 2024, yakni sekitar Juni tahun depan.
Manchester City dituduh melanggar 115 aturan FFP selama 14 musim sejak awal musim 2009/2010.
Di antaranya tudingan memalsukan laporan keuangan dan tidak mematuhi investigasi Premier Leagie.
The Citizens – julukan Manchester City – membantah melakukan kesalahan, dan manajer Pep Guardiola baru-baru ini mengkritik mereka yang menyerukan hukuman untuk timnya.
Lebih lanjut, pelatih asal Spanyol itu bahkan menegaskan akan tetap berada di Manchester City meski klub tersebut kemudian dinyatakan bersalah atas tuduhan tersebut.
Bahkan, Guardiola menegaskan dirinya siap tetap menjadi pelatih Manchester City meski klub tersebut terdegradasi ke League One (saingan divisi tiga Inggris).
Sementara laporan kesalahan yang dilakukan Manchester City mulai memudar dalam beberapa waktu terakhir, masalah ini kembali menjadi sorotan setelah rekan setimnya di Liga Premier, Everton, dijatuhi larangan 10 poin musim ini setelah panel independen memutuskan mereka bersalah karena melanggar peraturan Liga Premier. Aturan Profitabilitas dan Keberlanjutan. .
Pengurangan ini membuat marah para penggemar karena merasa kasus Manchester City tidak ditangani secepatnya.
Menurut laporan Daily Mail, Manchester City masih menghadapi ancaman nyata pengurangan poin secara signifikan, bahkan mungkin terdegradasi dari Liga Inggris.