Jakarta, Pahami.id —
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan koridor laut untuk pengiriman bantuan ke Jalur Gaza, Palestinaakan dibuka akhir pekan ini.
Koridor ini akan segera kita buka, mudah-mudahan Sabtu-Minggu ini bisa selesai. Saya sangat senang melihat uji coba awal akan diluncurkan hari ini, kata von der Leyen usai mengunjungi fasilitas tersebut di Larnaca, Siprus, Jumat (8 ). /3 ).
Von der Leyen mengatakan Uni Eropa telah bekerja sama dengan AS dan Uni Emirat Arab (UEA) untuk meluncurkan koridor maritim Siprus untuk mengirim bantuan melalui laut.
Dilaporkan ReutersPembukaan tersebut dilakukan setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan Washington berencana membangun “dermaga sementara” di pantai Mediterania Gaza.
Namun, para pejabat AS mengatakan pembangunan dermaga itu bisa memakan waktu beberapa minggu.
Juru bicara Pentagon Mayjen Angkatan Udara Patrick Ryder mengatakan rencana untuk sistem pelabuhan sementara masih dalam tahap awal dan akan memakan waktu sekitar 60 hari untuk diselesaikan.
“Diperlukan waktu untuk membangunnya,” kata Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron kepada wartawan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa 2,3 juta warga Palestina kini menderita kelaparan. Sejumlah anak juga dilaporkan meninggal karena kekurangan gizi.
PBB juga berpendapat bahwa pembukaan jalur darat harus tetap menjadi prioritas.
“Ada cara yang lebih mudah dan efisien untuk mendatangkan bantuan, yaitu melalui perlintasan jalan yang menghubungkan Israel dengan Gaza,” kata Juliette Touma, juru bicara badan bantuan PBB untuk Palestina (UNRWA), seperti dikutip Reuters.
Pembukaan jalur laut ini sendiri sempat mengecewakan sejumlah pihak karena dinilai terlalu berbelit-belit dan memakan waktu lama.
Michael Fakhri, pelapor khusus PBB tentang hak atas pangan, menyayangkan AS kini membahas jalur pengiriman bantuan baru alih-alih memperjuangkan jalur darat.
Sebab, jalur darat bisa digunakan untuk menyalurkan bantuan dengan cepat. Jalur tersebut bahkan dikuasai oleh sekutu AS sendiri.
“Dari sudut pandang kemanusiaan, dari sudut pandang internasional, dari sudut pandang hak asasi manusia, itu tidak masuk akal,” ujarnya.
Israel selalu membantah memblokir bantuan melalui dua pos pemeriksaan di Gaza selatan. Negara Zionis justru menyalahkan PBB dan badan-badan lainnya karena gagal mengangkut dan menyalurkan bantuan ke daerah kantong tersebut.
Badan-badan kemanusiaan mengatakan hampir mustahil bagi mereka untuk melewati zona perang. Sementara itu, Israel mempunyai tanggung jawab untuk memastikan akses yang aman bagi lembaga-lembaga kemanusiaan di Gaza.
Invasi Israel ke Gaza kini telah menewaskan lebih dari 30.900 orang. Mayoritas adalah anak-anak dan perempuan.
(blq/akhir)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);