Berita Presiden Baru Suriah Temui Dubes China Usai Kejatuhan Assad

by


Jakarta, Pahami.id

Presiden Baru Suriah Ahmed al Sharaa bertemu Duta Besar Cina Untuk Damaskus, Shi Hongwei. Ini adalah pertemuan publik pertama antara kedua negara sejak penggulingan Bashar Al Assad,

Pertemuan itu telah menjadi momen historis, karena Cina telah dianggap mendukung Assad, dan kedutaan mereka di Damaskus telah menjadi korban yang berlama -lama setelah jatuhnya Assad.


Selain itu, para pemimpin baru Suriah membantu menempatkan beberapa pejuang asing, termasuk kelompok etnis Uighur, yang telah ditindas oleh Cina, meskipun Beijing sering menolak tuduhan tersebut.

Kantor Berita Pemerintah Suriah, SANA, melaporkan pertemuan Sharaa dengan Duta Besar Shi Hongwei, tetapi tidak memberikan perincian tentang apa yang mereka bicarakan.

Keputusan untuk memberikan peran resmi, beberapa di sebelah kanan, kepada beberapa militan Islam dapat khawatir tentang pemerintah asing dan warga negara Suriah yang takut akan niat pemerintah baru, meskipun mereka berjanji untuk tidak mengekspor revolusi Islam dan memerintah dengan toleransi kepada minoritas utama kelompok di Suriah.

Meluncurkan Reuters, pada 2015, otoritas Cina mengatakan bahwa banyak uighur melarikan diri ke Turki melalui Asia Tenggara yang berencana untuk kembali ke Cina, mengatakan bahwa beberapa dari mereka terlibat dalam “kegiatan teroris”.

Presiden Cina Xi Jinping telah bersumpah untuk mendukung Assad dari orang luar. Dia menawari para pemimpin veteran Suriah jeda yang jarang dari isolasi internasional selama bertahun -tahun sejak awal Perang Sipil Suriah pada tahun 2011 ketika dia memberinya pidato hangat dan istrinya selama kunjungan ke Cina pada tahun 2023.

Assad digulingkan setahun kemudian dalam serangan cepat oleh kombinasi pemberontak yang dipimpin oleh kehidupan Tahrir al-Sham (HTS) yang dipimpin oleh Syiah, mantan koalisi Al Qaeda, yang berakhir 54 tahun keluarga Assad.

Ahmed Al Sharaa yang baru ditetapkan menjadi presiden transisi Suriah, setelah Bashar Al Assad digulingkan dari pemerintah dan melarikan diri ke Rusia.

Al Sharaa berwenang untuk membentuk dewan hukum sementara selama periode transisi. Dia akan melaksanakan periode sampai Konstitusi baru diadopsi.

Pengumuman itu diberikan oleh juru bicara sektor militer di pemerintah de facto yang baru, Hassan Abdel Ghani. Selain dewan legislatif, presiden transisi juga akan membubarkan klan bersenjata di negara itu.

(DMI/DMI)