Jakarta, Pahami.id –
Pria dari dua warga negara Amerika Serikat-Jerman pernah berencana untuk membakar kedutaan AS di Tel Aviv, Israelpada 19 Mei.
Seorang pria bernama Joseph Neumeyer juga sengaja terbang dari Amerika Serikat ke Israel untuk memenuhi niatnya untuk membakar kedutaan AS di Tel Aviv.
Namun, rencananya adalah bahwa polisi Israel telah mencium bau dan segera menangkapnya. Pemerintah Israel kemudian mengusir Neumeyer ke New York, AS, pada hari Sabtu (5/24) waktu setempat.
Pengadilan federal di Brooklyn kemudian mengadakan persidangan pada hari Minggu (5/25) untuk memaksakan Neumeyer pada upaya pemboman dan membakar kedutaan AS di Tel Aviv setelah file penuntutan dibuka pada hari yang sama, dikutip dari Al Jazeera.
Panduan publik dari jaksa penuntut yang disebutkan dalam file permintaannya, Neumeyer berjalan ke gedung kedutaan AS pada 19 Mei dengan beberapa bom Molotov di ransel.
Saat mengambil tindakan untuk membakar Gedung Kedutaan Besar AS, ia ditangkap oleh pasukan keamanan Israel dan segera melarikan diri. Neumeyer segera melemparkan ransel yang berisi bom Molotov.
Otoritas Israel kemudian melacak tempat Neumeyer di sebuah hotel hanya beberapa blok dari kedutaan AS.
“Terdakwa telah dituduh merencanakan serangan besar yang menargetkan kedutaan Israel, mengancam akan membunuh orang Amerika dan kehidupan Presiden Trump,” kata Jaksa Agung Pam Bondi dalam sebuah pernyataan dalam persidangan.
“Departemen (peradilan) tidak akan mentolerir kekerasan dan akan menuntut terdakwa sesuai dengan undang -undang yang relevan,” kata Bondi.
Neumeyer akan bergabung dengan pengacara, Jeff Dahlberg. Dia menolak berkomentar ketika ditanya tentang kasus kliennya.
28 tahun -yang berhenti di Kanada dari Amerika Serikat sebelum tiba di Israel pada akhir April, berdasarkan laporan formal tentang persidangan federal AS.
Tindakan Neumeyer untuk membakar kedutaan AS di Tel Aviv dilakukan di tengah invasi Israel ke Palestina di Gaza dan Tepi Barat. Setidaknya 54 ribu warga Palestina terbunuh oleh serangan kekerasan Israel di Gaza.
Motifnya bermaksud membakar kedutaan AS di Tel Aviv, diduga karena dia marah dengan invasi Israel ke Palestina sejak Oktober 2023.
(BAC)