Jakarta, Pahami.id –
Setelah Spanyol, Irlandia, Slovenia, dan Norwegia mengakui kemerdekaan Palestina Tahun lalu. Akan ada negara -negara Eropa baru yang akan mengikuti langkah yang sama.
Perdana Menteri Malta Robert Abela telah mengumumkan bahwa negaranya akan mengakui kemerdekaan Palestina bulan depan.
“Kita tidak bisa menutup mata kita pada tragedi kemanusiaan yang terus menurun setiap hari,” kata Abela dalam sebuah peristiwa politik, seperti yang disebutkan Malta hari ini.
Abela mengatakan pengakuan kemerdekaan Palestina akan diadakan pada 20 Juni. Langkah ini, katanya, adalah bentuk tanggung jawab moral Malta.
Pada kesempatan itu, Abela juga merujuk pada kematian sembilan anak Alaa al Najjar, seorang dokter anak di Palestina.
Anak -anaknya tewas setelah tentara Israel menyerang rumahnya di Khan Younis, selatan Gaza, pada hari Sabtu (5/24). Suami dan sembilan anak terbunuh dalam serangan itu. Hanya satu anak yang selamat, tetapi dalam kondisi kritis.
Abela mengatakan Malta siap menyambut dokter al-Najjar dan keluarganya untuk tinggal di negara itu.
Invasi brutal Israel ke Gaza Strip, Palestina, terus berlanjut sejak Oktober 2023. Hampir 54 ribu Palestina meninggal karena kekejaman ini.
Lebih dari 122 ribu orang juga terluka dalam serangan itu. Sebanyak 11 ribu orang masih dinyatakan hilang.
Israel telah mengenakan blok bantuan kemanusiaan sejak membatalkan gencatan senjata pada bulan Maret. Setelah ditekan di sana -sini, Negara Zionis akhirnya mulai membuka perbatasan lagi, meskipun bantuan yang masuk tidak dapat mengatasi apa pun.
Malta adalah salah satu negara Uni Eropa yang telah berpartisipasi dalam mengakui kemerdekaan Palestina sejak tahun lalu bersama Spanyol, Irlandia dan Slovenia.
Spanyol, Norwegia, dan Irlandia akhirnya mengumumkan pengakuan mereka tentang Negara Palestina pada 22 Mei 2024. Slovenia mengikuti beberapa minggu kemudian pada 4 Juni 2024.
Pada 21 Juni 2024, Armenia kemudian mengakui Palestina sebagai sebuah negara. Meksiko melewatkan tahun ini, tepat pada 20 Maret 2025.
(BLQ/RDS)