Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken kata gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hamas membuahkan hasil. Blinken pun berharap gencatan senjata di Jalur Gaza bisa terus berlanjut.
Hal itu diungkapkan Blinken saat bertemu dengan Presiden Isaac Herzog di Israel.
“Kami telah melihat sejak minggu lalu perkembangan yang sangat positif dari para sandera yang kembali ke rumah, berkumpul kembali dengan keluarganya. Dan ini harus dilanjutkan hari ini,” kata Antony Blinken, seperti diberitakan ReutersKamis (30/11).
Selain itu, Blinken juga mengatakan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza juga membuka kemungkinan peningkatan bantuan kemanusiaan bagi penduduk sipil Gaza di wilayah tersebut.
Jadi, proses ini membuahkan hasil. Ini penting dan kita berharap bisa terus berlanjut, ujarnya.
[Gambas:Video CNN]
Pertemuan Antony Blinken dengan Isaac Herzog terjadi bersamaan dengan penembakan yang terjadi di Yerusalem. Sedikitnya tiga orang dilaporkan tewas dan 16 lainnya luka-luka.
Penembakan itu terjadi di halte bus di pintu masuk Yerusalem. Berdasarkan penyelidikan awal, dua warga Palestina melepaskan tembakan senapan M-16 dan pistol ke arah warga sipil.
Menurut Komandan Polisi Distrik Yerusalem Doron Turgemen, para penyerang berasal dari Yerusalem Timur. Kedua penembak tewas setelah ditembak oleh petugas polisi.
Selain ke Israel, Antony Blinken juga dijadwalkan berkunjung ke Tepi Barat. Agenda kedua wilayah tersebut adalah membahas sejumlah isu, antara lain pembebasan sandera, bantuan ke Gaza, dan perlindungan warga sipil.
Selain itu, kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri sebelum kepergian Blinken, Menlu juga akan membahas apakah ada kemungkinan mengenai pembentukan negara Palestina merdeka.
Kunjungan Blinken juga bertepatan dengan perpanjangan gencatan senjata tahap kedua yang disepakati Israel dan Hamas setelah ditengahi oleh Qatar.
Israel dan Hamas sebelumnya mengumumkan gencatan senjata pada 24-28 November, yang kemudian diperpanjang hingga 29-30 November.
Kedua belah pihak pun sepakat untuk menerapkan gencatan senjata selama 24 jam ke depan yang mulai berlaku hari ini, Kamis (30/11).
Gencatan senjata terjadi setelah puluhan hari Israel melancarkan invasi ke Palestina pada 7 Oktober. Akibat serangan Zionis, lebih dari 15.000 orang tewas.
(pra)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);