Viral Ritual Bayi 40 Hari di Madura, Dilempar dan Diletakkan di Atas Asap – Berita Jatim

by
Viral Ritual Bayi 40 Hari di Madura, Dilempar dan Diletakkan di Atas Asap

Pahami.id – Sebuah video yang memperlihatkan seorang bayi berusia 40 hari menjalani tradisi tak biasa beredar di media sosial. Bayi tersebut dilempar dan diletakkan di atas asap oleh seorang wanita yang diduga seorang dukun bayi.

Video yang salah satunya diunggah oleh akun Instagram @infomdr itu pun viral dan menuai perdebatan warganet.

“Tradisi orang Madura saat bayi berumur 40 hari. Bagaimana dengan tradisi di daerah kalian,” tulis keterangan dalam video.

Dalam video berdurasi pendek itu terlihat seorang dukun bayi membawa bayi sambil dilempar-lempar.

Bahkan si bayi sempat terlihat kaget hingga kedua tangannya terangkat ke atas.

Setelah itu, bayi yang mengenakan baju berwarna oranye itu diangkat bagian lengan dan pahanya kemudian diletakkan di atas asap yang berasal dari arang.

Si dukun bayi kemudian membalikkan badan bayi tersebut menghadap asap.

Tak berhenti di situ, bayi itu juga digantung dengan posisi kepala di bawah kemudian kembali diasapi. Si dukun bayi lalu mengambil asap dan membasuhnya ke wajah si bayi.

Bayi tersebut kemudian diangkat secara telentang ke atas asap lalu kembali dilempar. Hal itu dilakukan secara berulang. Bayi tersebut diam saja dan tidak menangis.

Unggahan tersebut pun mendapat beragam komentar dari warganet. Bahkan ada warganet yang bayinya juga pernah mengalami hal serupa.

“Aku orang Madura. Dan anak pertamaku juga digituin sama dukun bayinya. Kaget banget aku waktu bayiku dilempar-lempar. Mana tahu bakal digituin. Untung gapapa. Katanya biar bayinya tidak kagetan,” ujar suci***

“Saya Sumenep Madura gak ada tradisi gitu, ngaco itu! Kasihan anaknya kena asap astaghfirullah,” kata dian***

“Tidak ada tradisi seperti itu. Lagian kasihan bayinya takut sesak,” kata syaif***

“Tradisi sih tradisi tapi gak pake dilempar-lempar juga kali bu. Itu anak masih sebulan udah seenaknya aja kalau bawa bayi ngeri,” kata inh***

“Disini di proppo pamekasan gak ada tradisi-tradisi begituan, membahayakan bayinya,” ujar muaf***

Kontributor : Fisca Tanjung