Pahami.id – Tn Rayyanza Malik Ahmad mencubit pipi Ameena, putra Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar hingga menimbulkan kontroversi.
Nona Rini pun melahirkan anak kedua Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang diasuhnya.
Sebelumnya, Sus Rini juga dikecam warganet karena diduga membiarkan anak yang akrab disapa Cipung itu mencubit pipi Ameena hingga menangis.
Melalui unggahan di TikTok, Sus Rini mengucapkan terima kasih atas masukan yang diberikan warganet terkait kejadian Rayyanza mencubit Ameena.
Masya Allah alhamdulillah banyak yang memberi masukan untuk memperbaiki keadaan tentunya dan di sinilah orang bijak harus belajar menggunakan tangan, tulisnya seperti dikutip Jumat (2/2/2024). .
Sus Rini kemudian mencela orang-orang yang berkomentar negatif tentang Rayyanza dengan sindiran tajam.
“Yang kecil secara fisik karena belum bisa mengendalikan diri, tapi yang lebih tua lebih sadar dan menggunakan tangannya dengan kata-kata dan tulisan untuk mengungkapkan perasaan marah, jengkel dan sebagainya,” ujarnya.
“Semoga kita berdua sama-sama belajar menjadi orang bijak, baik dari segi sikap/ucapannya karena kita sama-sama punya rekam jejak,” kata Sus Rini.
Banyak yang mengamini unggahan Sus Rini dan juga mengecam orang-orang yang menghina anak kecil.
“Iya, kata Sus Rini, lihat rekam jejaknya. Hati-hati dengan tangan saat menulis,” kata akun @hera***.
“Sabar ya Kak, wajar kalau ada yang menyebut dirinya anak-anak, tidak wajar kalau orang dewasa tidak punya sopan santun, hanya iri, benci komentar seperti itu,” komentar akun @yani***.
“Kalau sudah dewasa pun kamu tidak bisa mengontrol tanganmu, apalagi Ajja masih anak-anak yang belum tahu benar atau salah, apa yang kamu ucapkan sangat menggema, semangatlah,” tambah akun @kniaa590.
Bagi yang belum mengetahui kejadian sebenarnya, Rayyanza tiba-tiba mencubit pipi Ameena yang berada di dalam mobil mainan.
Ameena langsung menangis sambil mengeluh dan menjelaskan apa yang telah dilakukan Cipung padanya.
Meski banyak yang memaklumi tindakan Rayyanza, tak sedikit pula yang mengkritik adik Rafathar tersebut.
Kontributor: Chusnul Chotimah
