Reza Indragiri Ungkap Kronologi Ayah Mirna Beri Uang Tutup Mulut, Tas Ditarik Kencang Sambil Sempilkan ‘Uang Jajan’ – Berita Hiburan

by

Pahami.id – Psikolog Forensik Reza Indragiri Amriel menjelaskan kesalahpahaman yang muncul di kalangan masyarakat. Tegasnya, pakar yang meyakini Jessica Wongso bukan pembunuh Mirna Salihin itu mengaku tak menerima uang yang diberikan Edi Darmawan.

“Diberikan ke saya, tapi saya terima? Saya jamin sama sekali tidak,” kata Reza Indragiri dikutip dari tayangan TVOne, Selasa (10/10/2023).

Edi Darmawan Salihin di acara Karni Ilyas (YouTube/Karni Ilyas Club)

Reza Indragiri pun menjelaskan bagaimana Edi Darmawan memberinya uang secara paksa dengan cara dimasukkan ke dalam tas.

Peristiwa itu terjadi saat Reza Indragiri dan Edi Darmawan berada di ruang tunggu usai diwawancara salah satu program televisi swasta.

“Suatu saat kru televisi mengajak saya ngobrol. Sementara pihak lain ada di sana. Dari sudut mata saya melihat tas saya tiba-tiba diambil,” lanjutnya.

Reza Indragiri berhasil memegang tasnya. Namun Edi Darmawan tetap berusaha mengambil paksa ranselnya.

Tak ingin menimbulkan keributan, Reza Indragiri akhirnya diam dan mengawasi.

“Terus tasnya seperti ditarik keras, dipaksa, pokoknya tasnya harus diambil. Dari sudut mataku, aku coba mengandalkan panca inderaku untuk mengetahui apa yang dilakukan orang itu terhadap tasku. tas saya dibuka dan saya mendengar suara kertas,” lanjutnya.

Usai Edi Darmawan memasukkan uang, Reza Indragiri keluar ruangan dan menghubungi Laode Muhammad Syarif yang saat itu menjabat sebagai Komisioner KPK.

Saat berada di luar, Edi Darmawan menelepon untuk menceritakan tentang uang yang dimasukkan ke dalam tas Reza Indragiri.

“Telepon itu datang dari orang yang meletakkan barang di ruang transit tadi. Dia menggunakan kata itu ‘dia’ (Itu). (Eddie berbicara) ‘Uang jajan Eta untuk Bogor’, karena saya di bogor. (Reza Beta) ‘Apa ini, Tuan? Untuk apa?’(Edi menjawab) ‘Oke, uang jajan untuk Bogor’,” jelasnya lagi.

Reza Indragiri langsung mengira pemberian uang itu memang untuk membungkamnya.

“Saya memahami bahwa barang tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tas saya sebagai upaya untuk memastikan saya tidak lagi mengambil posisi sebaliknya,” ujarnya.