Pahami.id – Ustaz Ebit Lew, seorang pendakwah asal negara tetangga Malaysia, membantah tuduhan pelecehan seksual terhadap dirinya yang dilakukan oleh Mondy Tatto, seorang gadis punk yang berimigrasi dari Indonesia.
Mengingat tudingan tersebut tidak berdasar, Ustaz Ebit mengancam akan melaporkan kasus ini ke polisi Malaysia sekembalinya dari Jeddah, Arab Saudi.
“Bismillah. Saya baru tiba dari Jeddah jam 12 malam tadi dan langsung ke kantor polisi untuk melaporkan pencemaran nama baik yang tidak berdasar terhadap saya. Ini tuduhan yang tidak berdasar. Saya serahkan pada polisi untuk mengambil tindakan lebih lanjut. Saya juga sudah menghubungi pengacara saya untuk tindakan lebih lanjut,” tulis UStaz Ebit melalui akun media sosialnya.
Sebelumnya, Mondy mengaku pernah dilecehkan secara seksual oleh Ustaz Ebit Lew. Hal itu terungkap dalam wawancara bertajuk ‘The Mondy Tattoo Interview’.
Dalam wawancaranya, Mondy menceritakan Ustaz Ebit Lew pernah mencoba menciumnya, mengelus tubuhnya, bahkan menggenggam tangannya. Mondy menyampaikan kejadian ini kepada penerjemah di acara tersebut.
Menurut Mondy, gangguan tersebut didapatnya pada hari pertama Mondy tiba di Malaysia untuk belajar agama atas permintaan Ustaz Ebit Lew.
Kasus tersebut menjadi kontroversial karena adanya spekulasi bahwa Mondy mungkin melontarkan pernyataan tersebut hanya karena didorong oleh pembawa acara, Caprice, dengan janji uang.
Polisi Malaysia juga akan memanggil Mondy untuk dimintai keterangan berdasarkan laporan yang diajukan Ustaz Ebit Lew terhadapnya.
Kasus ini masih ramai dibicarakan dan dibicarakan di media sosial, sementara pihak berwenang terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kebenaran di balik tuduhan penganiayaan yang dilakukan Mondy Tatto terhadap Ustaz Ebit Lew.
Mondy Tatto adalah anak punk yang tubuhnya dipenuhi tato. Ia menjadi viral karena keputusannya merantau dan berhijab. Keputusan itu diambilnya setelah ia bertemu dengan ustaz asal Malaysia bernama ustaz Ebit Lew.
