Pahami.id – Berbagai survei Pilpres 2024 menyebutkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka lebih unggul di Pemilu 2024.
Apalagi, hal itu terkonfirmasi dari survei Jajak Pendapat Pemilu 2024 yang menyebut parpol pengusung Prabowo-Gibran diprediksi masih akan masuk Senayan.
Berdasarkan hasil survei nasional terbaru Forum Alumni Perguruan Tinggi Indonesia (FAPTI) bekerja sama dengan Alvara Research Center pada 28 Desember, Prabowo-Gibran berpeluang besar melaju ke putaran kedua Pilpres 2024.
Namun saat ini Ganjar Pranowo-Mahfud Md juga berpeluang sama untuk meraih peringkat kedua survei tersebut, didukung dengan perolehan suara PDIP dalam survei tersebut masih berada di urutan teratas.
Berdasarkan Lembaga Survei Pusat Pemungutan Suara (Puspoll) Indonesia yang merilis hasil survei terbaru periode Desember 2023, partai lama masih menguasai kursi Senayan pada pemilu 2024.
Elektabilitas partai papan atas masih didominasi 3 partai yakni PDIP, Gerindra, dan Golkar. Di tengah ada PKB, PKS, dan Nasdem, kata Direktur Eksekutif Puspoll Indonesia Muslimin Tanja, dikutip dari Antara.
Dari hasil survei yang sama, ada sembilan parpol yang diprediksi lolos ambang batas parlemen dengan perolehan suara minimal 4 persen.
Sementara elektabilitas PPP menjadi partai terakhir yang diprediksi kembali masuk parlemen pada pemilu 2024 dengan partai lain seperti Demokrat dan PAN berada di atasnya.
Pusat Pemungutan Suara Indonesia (PUSPOLL INDONESIA) melakukan survei nasional mengenai preferensi politik masyarakat. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 11 – 18 Desember 2024 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
Besar sampel sebanyak 1.220 responden yang tersebar di 34 provinsi. Survei menggunakan metode multi stage random sampling dengan margin of error ± (2,83 persen) pada tingkat kepercayaan 95%. Usia responden minimal 17 tahun atau memenuhi kriteria kelayakan.
Berikut elektabilitas parpol peserta pemilu 2024.
1. PDIP 21,1 persen
2. Gerindra 17,3 persen
3. Golkar 10,8 persen
4. PDB 7,6 persen
5. UKM 7,2 persen
6. Nasdem 6,6 persen
7. Demokrat 4,2 persen
8. PAN 4,2 persen
9. KPS 4,1 persen
10. Perindo 2,4 persen
11. PSI 1,8 persen
12. PBB 0,6 persen
13. Hanura 0,4 persen
14. Ummat 0,2 persen
15. PKN 0,2 persen
16. Lonjakan sebesar 0,1 persen
17. Tenaga Kerja 0,1 persen
