Pahami.id – Gus Samsudin akhirnya buka suara soal meninggalnya seorang perempuan di toilet Penginapan Nuswantoro Blitar yang dipimpinnya.
Dia menegaskan bahwa dia tidak mempraktikkan terapi medis alternatif. Gus Samsudin mengaku hanya memberikan motivasi dan dorongan spiritual, bukan terapi medis.
Pernyataan tersebut disampaikan Gus Samsudin kepada Dinas Kesehatan dan Kesbangpol Kabupaten Blitar.
“Dia (Gus Samsudin) bilang ibu itu diberi dukungan dan nasehat agar salatnya kembali teratur, lalu saya tanya lagi apakah dia dipijat, dia (Gus Samsudin) menjawab tidak, dikasih makanan, minuman, atau obat, dia ( Gus Samsudin) juga menjawab tidak,” kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Suhandono seperti dilansir Beritajatim.com–jaringan Pahami.id, Sabtu (16/12/23). ).
Gus Samsudin membenarkan, Suwarti datang ke gubuknya dengan keluhan kesakitan, mulai dari sakit kepala, sesak napas, hingga kesehatan mental.
Jadi Gus Samsudin hanya bilang dia memberi nasehat kepada ibu, itu yang kami dapatkan saat itu dan itu dari Encik Samsudin pribadi, katanya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar bahkan tidak meminta izin praktik kedokteran. Sebab, dari jawaban Gus Samsudin, ia mengaku tidak melakukan terapi.
“Saya ingin sampaikan, jika berencana melakukan pengobatan alternatif, sebaiknya segera mengajukan izin,” kata Suhandono.
Namun, mereka terus memantau gubuk Gus Samsudin.
Sebelumnya, seorang perempuan Suwarti warga Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya, ditemukan tewas di Pondok Nuswantoro milik Gus Samsudin pada Senin (9/12/2023).
Wanita berusia 59 tahun itu ditemukan tewas di kamar mandi Pondok Nuswantoro.
Diketahui, Suwarti berangkat ke Blitar untuk berpamitan dengan keluarganya dan ingin berobat di penginapan Gus Samsudin.
