Pasangan Prabowo-Gibran Unggul Mutlak di Jatim, Pemilih NU Condong ke Gerindra? – Berita Jatim

by
Pasangan Prabowo-Gibran Unggul Mutlak di Jatim, Pemilih NU Condong ke Gerindra?

Pahami.id – Pasangan Prabowo-Gibran memimpin mutlak di Jawa Timur (Jatim) dari hasil survei Indikator, Selasa (26/12). Dari hasil lembaga survei Indikator, pasangan nomor urut 2 memperoleh persentase sebesar 47,1 persen.

Jumlah pasangan Prabowo-Gibran terbilang mutlak dibandingkan dua calon lainnya, Anies-Muhaimin (AMIN) dan Ganjar-Mahfud. Untuk pasangan AMIN, survei Indikator hanya mencatat 16,0 persen.

Sedangkan pasangan Ganjar-Mahfud memperoleh suara 29,5 persen. Hasil survei indikator menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran unggul di seluruh daerah, kecuali Jawa Tengah dan DIY.

Hasil survei indikator juga menunjukkan bahwa jurnalis berlatar belakang Nahdlatul Ulama (NU) juga lebih condong ke pasangan Prabowo-Gibran.

Prabowo-Gibran memperoleh persentase suara 53,5 persen dari jurnalis berlatar belakang NU. Sedangkan pasangan AMIN hanya mendapat 16,7 persen.

Pasangan Ganjar-Mahfud hanya mendapat 25,1 persen. Yang tak kalah menarik, hasil survei Indikator juga menunjukkan jurnalis asal Jawa Timur lebih condong ke partai pendukung Prabowo-Gibran, yakni Gerindra.

Untuk Jatim, Gerindra memperoleh persentase suara sebesar 11,8 persen. Meski perolehan suara terbanyak diraih PDIP dengan 25,1 persen disusul PKB yang memperoleh 13,6 persen.

Sedangkan dari latar belakang pemilih, Gerindra mendapat persentase 20,4 persen dari basis NU. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan PKB yang hanya memperoleh 10,2 persen. PDIP masih menjadi yang tertinggi dengan 21,1 persen.

Populasi sasaran survei ini adalah warga negara Indonesia berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/ponsel, yaitu sekitar 83% dari total penduduk negara.

Sampel berjumlah 1217 responden yang dipilih melalui kombinasi metode Random Digit Dialing (RDD) (265 responden) dan Double Sampling (DS) (952 responden).

RDD adalah proses menghasilkan nomor telepon secara acak, sedangkan DS adalah pengambilan sampel secara acak dari kumpulan data hasil survei tatap muka yang dilakukan sebelumnya.

Margin kesalahan survei ini diperkirakan ± 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%, dengan asumsi pengambilan sampel acak sederhana.