Masih Ada Warganet yang Membela Lina Mukherjee dalam Kasus Makan Babi, Ini Alasannya – Berita Hiburan

by

Pahami.id – Lina Mukherjee kerap menjadi sasaran caci maki netizen setelah viralnya konten makan daging babi. Namun, setelah kasus ini semakin serius, Lina justru mendapat banyak pembelaan dari netizen.

Seperti diketahui, Lina Mukherjee dilaporkan ke Polda Sumsel oleh seorang ustadz bernama M Syarif atas tuduhan penodaan agama. Lina kini telah dipanggil untuk kedua kalinya oleh penyidik, meski tidak hadir pada pemanggilan pertama.

Sejumlah netizen membela kasus makan daging babi yang dilakukan Lina Mukherjee. [Instagram]

Bahkan sempat heboh pemberitaan bahwa Lina Mukherjee resmi menjadi tersangka dan akan ditangkap paksa oleh polisi jika gagal untuk kedua kalinya. Namun, dalam gugatan kedua, tertulis Lina masih berstatus saksi.

Di berbagai media pun, banyak pemberitaan yang menyebut Lina Mukherjee sebagai tersangka. Namun, sejumlah netizen menilai hal tersebut berlebihan jika dibandingkan dengan kasus lain seperti korupsi yang seharusnya mendapat perhatian lebih serius dari pihak kepolisian.

Di beberapa akun media sosial, beberapa media online, netizen juga berkomentar bahwa kasus ini tidak perlu ditanggapi serius.

Lina Mukherjee makan daging babi. [Instagram]
Lina Mukherjee makan daging babi. [Instagram]

“Oh, hal-hal seperti ini sedang diurus. Masih ada kasus yang lebih penting untuk diurus,” kata akun @presley***.

“Videonya sangat tidak nyaman untuk ditonton, tapi kalau dia tersangka kenapa aneh, karena dia tidak merugikan siapapun,” kata akun @saidsulai***.

“Seperti itu, bagaimana bisa menghina? Menghina apa? Menghujat Islam? Menghujat kata bismillah? Seharusnya ada hak pembalasan dari orang ini. Kalau niat main-main, hanya bisa dituntut. Dengan satu pasal. Saya punya banyak temen non muslim yang suka baca Alhamdulillah.. Karena ini bahasa ‘bersama’. Disaat yang sama ada muslim yang menang judi juga mengucapkan alhamdulillah. Allah SWT meminta kita berlaku adil. Sementara banyak non muslim yang beribadah, dilecehkan, izin gereja menjadi berbelit-belit meski hanya seminggu sekali,” Komentar @nurur *** berbunyi.