Pahami.id – Tito Sumarsono menjadi salah satu penyanyi terkenal pada era 1980-an hingga 1990-an. Kini, karya lihai musisi berusia 64 tahun itu diperkenalkan oleh penyanyi baru bernama Andris.
Melalui label rekaman Nyo Music, Andris baru saja merilis lagu Tito Sumarsono berjudul “Jika”. Lagu ini juga diubah mengikuti musik kekinian agar terdengar lebih segar.
Seperti diketahui, Tito Sumarsono terkenal dengan lagu-lagu pop mellownya. Namun Andris mencoba menghadirkan lagu ini dengan nuansa berbeda agar lebih diterima luas di berbagai kalangan.
Untuk mendapatkan cita rasa musik yang lebih segar, Andris pun menggandeng beberapa musisi dalam lagu ini. Mereka antara lain Pajrin (pemrograman rhodes dan keyboard), Leonard “Nyo” Kristianto (pemrograman synbass dan MIDI), Nurul Susanto (gitar akustik), Diki (gitar), Polina Faustova (cello), dan Leonardo Zorzi (orkestrasi string virtual).
Hasilnya cukup memuaskan dan mendapat pujian dari pemilik lagu. “Paman Tito sebenarnya senang dan suka bilang lebih segar. Kalau kita tampilkan aransemen yang kita buat bisa dibilang lebih muda, kekinian, dan milenial,” kata Andris.
Andris yang bernama asli Andri Saeful Millah ini merupakan seorang penyanyi berpengalaman. Sebelum bergabung dengan Nyo Music, pria kelahiran Ciamis, Bandung ini merupakan seorang penyanyi yang sering tampil dari kafe ke kafe. Namun pertemuan Andris dengan Nyo Music terjadi saat ia mengikuti kompetisi menyanyi “Persatuan Siniman dan Pemuzik Indonesia (Hapmi) West Java Pop Singer Competition 2022”. Ia pun dinobatkan sebagai juara pertama hingga akhirnya bertemu Tito Soemarsono.
“Dari Hapmi, saya tidak sengaja bertemu dengan Paman Tito Soemarsono yang juga salah satu juri. Saya dikenalkan dengan produser musik Leonard ‘Nyo’ Kristianto. Dan alhamdulillah, tahun ini saya bisa bergabung dengan Nyo Music dan merekam single ‘Jika’ ,” kata Andris.
Sementara itu, Nyo sendiri punya beberapa alasan untuk menerima Andris bergabung dengan label musiknya. Selain punya vokal yang bagus, fisik Andris mirip dengan penyanyi luar negeri, Maher Zain.
“Pertama kali lihat kata-katanya mirip Maher Zain, dan vokalnya bagus, tidak garang. Kalau di Indonesia, banyak yang suka dengan vokal dan suara lembut Michael Bolton,” imbuh Nyo.