Kronologi Musisi Surabaya Tewas Usai Perform di Cruz Lounge Bar Vasa Hotel, Sang Istri Punya Firasat Buruk – Berita Jatim

by
Teka-teki Kematian Musisi Surabaya Mulai Terkuak, Benarkah Penyebabnya Miras?

Pahami.id – Dua musisi asal Surabaya tewas mengenaskan usai tampil dan menenggak minuman beralkohol di Cruz Lounge Bar Vasa Hotel Surabaya, Jumat (26/12/2023).

Istri sang drummer, Yiska Yulia, membeberkan kronologi lengkap meninggalnya William Adolf Refly yang diduga keracunan di Cruz Lounge Bar Vasa Hotel Surabaya.

Ia menjelaskan, suaminya merupakan seorang entertainer di Cruz Lounge Bar Vasa Hotel Surabaya, Jumat (22/12/2023) sore. Ia muncul bersama 3 korban lainnya yakni Reza, Mitra dan Indro (sound engineer).

Dua nama terakhir masih dirawat intensif di RSUD dr. Soetomo karena kondisinya kritis.

Saat itu, empat korban juga meminum minuman keras bersama 4 temannya lainnya. Total ada 8 orang yang meminum minuman beralkohol.

Dari keterangan Yiska, 8 orang tersebut membeli 2 botol vodka, 1 botol rum putih, dan rasa cranberry dari seorang bartender bernama Arnold.

Pembelian dapat dilakukan atau tidak melalui kasir di Cruz Lounge Bar Vasa Hotel.

“Semua minuman disajikan menggunakan water pot dan diseduh oleh Arnold yang juga berprofesi sebagai bartender di sana,” kata Yiska dikutip dari Berita Jawa Timur – Jaringan Pahami.id, Selasa (26/12/2023).

Salah satu anggota rombongan berhuruf ST merasa minuman yang disediakan tidak biasa. ST juga menggunakan gelas untuk minum, sedangkan 7 orang lainnya antara lain Refly, Reza, Mitra, dan Indro menggunakan gelas wiski.

Dari cerita ST, rasa minuman yang dibuat Arnold di teko air ketiga semakin aneh. Saat itu Reza dan Refly sedang mabuk berat.

Refly kemudian kembali ke rumahnya di Simokerto. Sedangkan Reza harus digendong dan ditemani rekan satu timnya saat pulang ke rumah.

Dijelaskan Yiska, suami tercinta pulang dengan mengendarai sepeda motor sendirian. Sesampainya di rumah, Refly mengeluhkan badannya kurang enak. Yiska saat itu mengira suaminya sedang tidak enak badan karena terlalu mabuk.

“Tapi dalam hatiku aku merasa aneh. “Karena selama aku mengenal Refly, dia selalu mengetahui batasan tubuhnya, jadi aku belum pernah melihatnya mabuk seperti terakhir kali,” tambah wanita itu.

Refly muntah beberapa kali. Saat itu dia sudah lemah. Namun, ia bekerja sebagai drummer pada Sabtu (23/12/2023) malam. Anehnya, Refly pulang dengan cepat. Ia kembali ke rumah pada pukul 19.00 dalam kondisi lemah.

“Terakhir kali saya muntah di dalam kantong plastik dan saya menyimpannya. “Sekarang sudah saya serahkan ke dokter untuk diperiksa,” kata Yiska.

Kondisi Refly semakin parah. Dia tidak dapat dihubungi. Minggu (24/12/2023) dini hari, Refly dibawa ke RS Adi Husada oleh istrinya. Yiska kemudian mendengar kabar Reza meninggal dunia pada pukul 04.00. Yiska panik. Dia hanya bisa berdoa untuk suaminya. Namun takdir berkehendak lain. Refly mengikuti Reza dan kembali ke Tuhan pada pukul 09.00.

Dari hasil pemeriksaan dokter, jumlah leukosit suami saya tidak normal, kata Yiska.

Sebenarnya Yiska sudah menerima kepergian suaminya. Ia juga telah menempatkan jenazah suami tercintanya di dalam peti mati yang dibungkus es kering untuk memperlambat pembusukan karena pemakaman dijadwalkan berlangsung Selasa pagi ini (26/12/2023).