Pahami.id – Apotek Kimia Farma, Jalan Diponegoro Tegalsari, Kota Surabaya, tiba-tiba mengalami kebakaran sore tadi. Api yang awalnya dari belakang dengan cepat menyebar ke bagian depan gedung.
Pantauan di lokasi, hingga pukul 13.35 WIB, api masih belum padam. Puluhan petugas terlihat terus memadamkan kepulan asap yang terus mengepul dari atap gedung.
Penyebab pasti kebakaran masih belum diketahui, namun menurut informasi yang dihimpun, diduga akibat korsleting. Akbari (30 tahun)
Sales Marketing Apotek Kimia Farma mengatakan, aliran listrik padam selama 20 menit sebelum kebakaran. Kemudian titik awal kebakaran diyakini berasal dari langit-langit surau apotek tempat aliran listrik mengalir.
“Yang terbakar itu dari atas genteng, plafon. Ada aliran listrik di bagian atas. Di mushola,” ujarnya di lokasi, Rabu (5/4/2023).
Kejadian yang diperkirakan bermula sekitar pukul 12.30 WIB itu, api dengan cepat menjalar ke bagian apotek lainnya.
“Mulai dari surau yang terbakar akibat alat kesehatan dan dokumen hingga ruang pelayanan berukuran 20 x 5 meter,” imbuhnya.
Meski dipastikan tidak ada korban jiwa, sekitar 20 pekerja langsung dievakuasi saat peristiwa itu terjadi. Pelanggan juga tidak ada, lanjut Akbar, karena pelayanan terhenti saat listrik padam. “Cuma panik, enggak sampai cedera,” tambahnya.
Akbari mengatakan, listrik mati dua kali kemarin sore.
Belum ada keterangan resmi dari pihak pemadam kebakaran terkait kejadian tersebut. Informasi yang didapat di lokasi dari relawan Rio menduga kebakaran diduga akibat korsleting di gudang sebelah kiri apotek.
Tak hanya itu, kebakaran yang terjadi mengakibatkan kebakaran di apotek milik pemerintah, Kimia Farma di Jalan Diponegoro, arus lalu lintas di sisi timur Jalan Diponegoro dekat SPBU juga dialihkan.
Lalu lintas kendaraan dari Jalan Pasar Kembang dialihkan ke timur di Jalan Dr Soetomo menuju Jalan Indragiri, sedangkan kendaraan dari sisi timur, Jalan Dr. Soetomo dialihkan langsung untuk memutus arus menuju Jalan Indragiri.
Jalan ditutup hingga batas Jalan Mus. Penutupan Jalan Diponegoro digunakan untuk mempercepat proses pemadaman api di lokasi kebakaran.
“Sementara kita tutup, jalan di sisi timur Diponegoro akan dikebut oleh para pekerja yang tidak bekerja,” kata Sakur, petugas Satpol PP yang membantu mengatasi kemacetan di lokasi.
Kontributor: Dimas Angga Perkasa