Pahami.id – Warga Kampung Tempurejo, Kota Kediri dikejutkan dengan air di wilayahnya yang bisa terbakar setelah terjadi kebakaran. Air di kawasan itu diduga terkontaminasi.
Data Pemkot Kediri menunjukkan ada 14 sumur yang diduga terkontaminasi dan hal itu terjadi pada bulan lalu.
Salah satu warga Kampung Tempurejo, Kota Kediri, Sulastri mengatakan, air sumur di rumahnya berbau. Airnya semakin keruh dan kental di permukaan. Baunya menyengat, seperti bau minyak, katanya, dikutip dari Antara, Minggu (10/9/2023).
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengaku telah bekerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk meneliti kandungan air.
“Tim Dinas Kebersihan dan Pertamanan Lingkungan (DLHKP) akan membawa black water ini ke ITS. Tujuannya untuk mengkaji apa saja kandungannya,” ujarnya.
Abu Bakar mengungkapkan, beberapa waktu lalu sebenarnya ITS sudah mengambil sampel.
Hasil pemeriksaan sementara ditemukan sampel air mengandung hidrokarbon minyak bumi.
Saat pengambilan sampel, jumlah bahan bakar hidrokarbon (TPH) di rumah Semi 16,50, Sugiono 7, Sutiyah 14, Kasmini 7, dan lubang bor 14,5.
Sementara terkait warna air yang hitam dan mudah terbakar, masih dicari penyebabnya.
Nanti kita akan selidiki lebih lanjut dan cari penyebabnya. ITS akan gunakan geolistrik untuk mencarinya, ”ujarnya.
Wali Kota meminta masyarakat untuk sementara waktu tidak menggunakan air yang diduga terkontaminasi tersebut hingga ada hasil penyelidikan. Sebagai gantinya, ia akan mengirimkan air bersih.
“Kami juga berharap Pertamina segera melakukan pengecekan black water ini. Sehingga proses ini tumbuh bersama. Mudah-mudahan sumber pencemarannya bisa segera diketahui dan bisa kita pulihkan,” ujarnya.
Pihaknya memastikan upaya perbaikan akan segera dilakukan setelah sumber pencemaran teridentifikasi.
