Gubernur Khofifah Raih Penghargaan Gubernur Peduli Kesejahteraan Aparatur Desa – Berita Jatim

by
Gubernur Khofifah Raih Penghargaan Gubernur Peduli Kesejahteraan Aparatur Desa

Pahami.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dinobatkan sebagai Gubernur Peduli Kesejahteraan Aparatur Desa dalam acara HUT ke-9 Hari Desa Nasional di Kawasan Taman Timur dan Hutan Kota (GBK) Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (19). /3/2023).

Penghargaan diserahkan langsung kepada Gubernur Khofifah dari Ketua Umum DPP APDESI (Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia), Surta Wijaya bersama Ketua Umum DPP ABPEDNAS (Badan Permusyawaratan Desa Nasional) Indra Utama, dan pimpinan umum. dari DPN PPDI (Perhimpunan Pedesaan Indonesia) Widhi Hartono.

Atas penghargaan tersebut, Gubernur Khofifah menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada kepala desa dan perangkat serta masyarakat atas kerja keras yang telah dilakukan dalam memperkuat ketahanan ekonomi.

“Hal ini juga sejalan dengan prioritas pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang menitikberatkan pada pembentukan desa mandiri dan berdaya,” ujarnya.

Selain itu, penghargaan ini juga diperkuat dengan tercapainya status desa mandiri yang mencapai 1.490 desa per Juli 2022. Capaian ini merupakan yang terbesar di tingkat nasional.

Mantan Mensos itu kemudian menyatakan, jumlah desa mandiri di Jatim pada 2022 akan menunjukkan peningkatan yang signifikan dibanding 2021 yang hanya 697 desa. Artinya, dari total 6.238 desa mandiri di Indonesia, 23,88 persen atau 1.490 desa mandiri berada di Jawa Timur.

“Alhamdulillah, pencapaian ini merupakan hasil kerja keras dan komitmen kami untuk meningkatkan kualitas pembangunan desa,” ujarnya.

Ke depan, kata Khofifah yang begitu akrab dengannya, Pemprov Jatim akan terus mengoptimalkan berbagai program pembangunan di tingkat desa. Terutama dalam memberikan penguatan digitalisasi yang semakin pesat.

Terakhir, kata Khofifah, potensi desa di Jatim sangat besar. Oleh karena itu, sangat mungkin sebuah desa memanfaatkannya untuk memaksimalkan kemampuan desa, juga kemampuan warganya. Sehingga desa tersebut berkembang dan menjadi desa yang mandiri.

“Maka mari kita bersama-sama membangun kerjasama yang kuat untuk menjadikan desa-desa di Jawa Timur semakin maju, mandiri dan berdaya,” pungkasnya.

Selain Gubernur Khofifah, ada juga beberapa tokoh lain yang mendapatkan penghargaan. Diantaranya adalah Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang mendapatkan penghargaan untuk kategori Tokoh Bangsa Penggerak Semangat Gotong Royong di Desa, Menteri Dalam Negeri RI Muhammad Tito Karnavian yang mendapatkan penghargaan pada kategori Tokoh Nasional Penggerak Good Governance di Pedesaan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan yang mendapatkan penghargaan pada kategori Tokoh Nasional Semangat Kemandirian Desa.

Turut hadir Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) RI Abdul Halim Iskandar yang menerima penghargaan Tokoh Nasional Penggerak Ekonomi Desa, Bank BJB menerima penghargaan sebagai Bank Peduli Ekonomi Rakyat Desa, Akhmad Moqowam yang menerima penghargaan Pahlawan Nasional Hukum – UU No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa.

Kemudian juga Budiman Sudjatmiko menerima penghargaan Tokoh Nasional Pejuang Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Muhammad Asri Anas menerima penghargaan Tokoh Nasional Pemersatu Organisasi Desa, Ahmed Zaki Iskandar yang menerima penghargaan Bupati Peduli Kesejahteraan. Perangkat Desa, Asep Anwar Sadat yang menerima penghargaan Kepala Desa Pelopor dan Teladan dalam Menjaga Lingkungan dan Hutan serta Rasito yang menerima penghargaan Kepala Desa Penggerak Ekonomi dan BUMDesa.

Selaku Ketua Dewan Pertimbangan APDESI, Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi peran dan kerja keras kepala desa, masyarakat desa dan perangkat desa untuk memperkuat ekonomi di masa kritis atau di masa pandemi Covid-19 lalu.

“Saya berterima kasih atas kerja keras dan partisipasi Anda dalam menjaga ketahanan ekonomi selama pandemi,” ujarnya

“Kemudian saya juga mengingatkan kepada seluruh kepala desa, perangkat desa, masyarakat desa merupakan elemen penting untuk mencapai kemaslahatan desa. Jadi jaga persatuan dan kesatuan ini,” katanya

Laporan Ketua Pelaksana Memperingati HUT ke-9 UU Desa, Asri Anas mengatakan bahwa konsep desa bersatu yang lahir dari Mendagri dan Mendagri bukan sekadar agenda politik. “Karena pada dasarnya kami ingin desa bebas dari sengketa. Kami juga ingin mewujudkan desa yang menjadi ruang investasi seperti kota,” ujarnya. Jawa Timur menjadi daerah yang banyak mengirimkan peserta HUT ke-9 UU Desa sebanyak 210 bus. Peserta yang hadir adalah kepala desa dan pejabat dari 216 kabupaten di seluruh Indonesia. Kami ingin proses pembinaan ini fokus kepada kepala desa, masyarakat desa dan perangkat desa sesuai dengan pedoman UU Desa,” ujarnya.

Ia kemudian mengatakan, program pemerintah seperti Padat Karya sudah mulai menghilangkan norma gotong royong di masyarakat. “Karena sebagian besar waktu mereka tidak pernah memikirkannya. Oleh karena itu, penting untuk memperkuat norma-norma tersebut. Karena di desa kita bisa belajar norma-norma berbangsa dan bernegara,” pungkasnya

Usai penyerahan penghargaan, Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarno Putri, memberikan pembekalan kepada para peserta peringatan HUT ke-9 UU Desa tentang penguatan ideologi Pancasila.