Gieya Alexandra Puluhan Tahun Pendam Trauma Pelecehan, sampai Coba Berbagai Terapi untuk Sembuh – Berita Hiburan

by

Pahami.id – Kisah sedih datang dari penyanyi dan mantan model majalah dewasa, Gieya Alexandra. Dia sangat trauma dengan pelecehan seksual yang dia alami sebagai seorang anak.

“Cerita ini sudah puluhan tahun disembunyikan,” kata Gieya Alexandra dalam acara diskusi kesehatan mental di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Aduh Alexandra [Instagram]

Luka batin Gieya Alexandra semakin dalam karena pelaku pelecehan seksual berasal dari lingkungan terdekatnya. Perbuatan asusila yang menimpa dirinya juga terjadi lebih dari satu kali.

“Itu dilakukan oleh tetangga saya sendiri, kemudian paman teman saya, kemudian juga dilakukan oleh orang-orang yang dianggap keluarga,” tambah Gieya Alexandra.

Saya masih ingat jelas dalam ingatan Gieya Alexandra seperti apa rupa para pelaku pelecehan seksual dan tindakan biadab yang mereka lakukan.

Coach Rheo sedang bersama Aliando Syarief. [Instagram]
Coach Rheo sedang bersama Aliando Syarief. [Instagram]

“Gambaran wajah mereka masih sangat nyata. Dari bagaimana mereka memeluk saya, menyentuh saya, membiarkan saya menangis, memukuli saya sampai saya memar dan saya dibiarkan telanjang di lantai. Itu adalah luka yang luar biasa bagi saya,” kata Gieya.Alexandra.

Trauma menjadi korban pelecehan seksual juga memengaruhi peran Gieya Alexandra sebagai seorang ibu. Ia menjadi sangat protektif terhadap anak-anaknya karena takut anak-anaknya akan mengalami nasib yang sama.

“Saya sekarang punya anak. Nah itu salah satu ketakutan saya yang membuat saya dan anak-anak overprotektif. Tetangga juga main sama anak-anak, harus di depan mata. Saya harus jaga,” kata Gieya Alexandra.

Berbagai upaya dilakukan Gieya Alexandra untuk pulih dari trauma pelecehan seksual. Salah satunya adalah model terapi baru bernama Divine Oracular Assistance atau DOA yang dilakukan oleh Caezarro Rey Abishur atau Coach Rheo.

“Mudah dilakukan, hanya dengan pernafasan yang sistematis. Tapi kalau orang biasa ngajarin tarik, hembuskan, saya lebih ke level nafas ini yang akan berpengaruh pada seseorang agar dia benar-benar berubah. Jadi bukan sekedar Nafas normal tanpa arah, tapi bagaimana nafasnya bisa membuatnya mengeluarkan emosi dan memberi dampak,” jelas Coach Rheo.

“Ini sesuatu yang baru. Saya banyak belajar dari ilmu sistem, termasuk pseudosains,” lanjutnya.

Ternyata terapi DOA Coach Rheo mulai membuahkan hasil bagi Gieya Alexandra. Ia tak lagi takut ketika membayangkan wajah para pelaku pelecehan seksual dan perbuatannya di masa lalu.

“Kalau kubayangkan lagi, wajah mereka hanya wajah Joker. Seperti menyeringai. Sampai tadi malam aku masih mencoba mengingat wajah mereka, tapi aku tidak merasa gugup lagi,” kata Gieya Alexandra.

Ke depan, Gieya Alexandra hanya berusaha memperdalam keinginannya untuk menghilangkan emosi dari trauma masa lalu agar rasa takut tidak datang lagi. “Beri kami waktu ekstra untuk menjelajah lagi,” kata Pelatih Rheo.