Pahami.id – Anak asli Surabaya yang disiksa oleh ibunya berinisial ACA dengan cara menyiramnya dengan air panas dan dibawa pulang ke shelter Rumah Selamat milik pemerintah kota.
Sebelumnya, anak tersebut dibawa DP3A ke Rumah Selamat pada Mei 2023 dalam kasus yang sama. Kemudian, 6 bulan kemudian, ibunya mengajaknya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan menganiaya anak kandungnya.
Rupanya ibu korban mengabaikan janji tersebut. Ia kembali mengulangi perbuatannya, bahkan dengan sadis meminta putranya berkumur dengan air matang setelah disiram air panas.
ACA juga ditangkap polisi karena melakukan kekerasan terhadap putranya. Sementara itu, anak laki-laki itu kembali ke Safe House.
Mengetahui hal tersebut, Walikota Surabaya Eri Cahyadi Karena geram, dia bersikeras tidak akan menyerahkan korban jika ibunya dibebaskan dari penjara. Anak yang masih duduk di bangku kelas 1 SD itu akan diasuh oleh Pemkot Surabaya.
“Tidak! (Larang tersangka mengambil korban). Kami akan rawat. Ada sekolah Benih Unggul,” kata Eri, Rabu (24/1/2024).
Eri menjelaskan, ibunya sebelumnya menggendong putranya sambil menangis dan menyadari apa yang telah dilakukannya. Namun hal itu tidak dihiraukan dan hanya sebatas janji.
“Ternyata terulang lagi. Tidak ada yang kedua kalinya. Kami tidak ingin memutuskan tali silaturahmi, orang yang ada dalam kandungan di dalam rahim ibu. Kami kembalikan, tapi terulang lagi. Wes Tidak bisa terulang (diserahkan ke ibunya) lagi, engkok dibaleni maneh insidente, sakno anake (nanti kelakuannya terulang, kasihan anak),” jelasnya.
Nantinya, sang ibu masih bisa menjenguk anaknya di shelter Rumah Aman. Tapi jangan ambil itu. Eri tidak ingin hal ini terjadi lagi.
“Tidak! Ibu akan diperiksa, apakah dia mengalami gangguan psikis atau tidak. Ini berbahaya. Sekarang mungkin normal, tapi suatu saat isok mbelek maneh nang anake, sakno anake (suatu saat bisa terjadi lagi pada anaknya, malangnya anak),” katanya.
Di Rumah Aman, anak-anak korban penyiksaan akan disekolahkan oleh Pemkot Surabaya. Eri menjamin pendidikannya sampai SMA bahkan kuliah nanti. “Iya, pendidikannya terjamin (sampai lulus perguruan tinggi),” ujarnya.
Kontributor: Dimas Angga Perkasa