Pahami.id – Kisah tragis Fitria Almuniroh Hafidloh Diyanah (23) yang meninggal dibunuh mertuanya sendiri, Khoiri alias Satir (52). Fitria tewas dibacok usai diperkosa mertuanya.
Ibu Fitria, Nurul Afini (49) menceritakan komunikasi terakhirnya dengan putranya sebelum kejadian tragis tersebut.
Sebelum kejadian naas itu, Nurul Afini sempat berbincang panjang lebar dengan putrinya.
Saya video call dari pukul 13.00 WIB hingga 14.45 WIB, hampir pukul 15.00 WIB, kata Nurul Arifin, dikutip dari jaringan Beritajatim.com–Pahami.id, Kamis (11/02/2023).
Nurul Aifini mengatakan, belakangan ini Fitria kerap meminta maaf karena tak bisa membahagiakannya. Ia pun merasa putrinya lebih sensitif. Seringkali mengira ibu sedang marah karena tidak menjawab telepon.
Dalam percakapan terakhirnya dengan putranya, Nurul mengeluh sakit perut. Ia meminta doa untuk kesembuhannya.
“Sudah kubilang Bu (korban), perutmu kambuh, doakan ibumu segera pulih, agar punya waktu untuk hamil selama tujuh bulan,” ujarnya.
Sementara itu, Fitria mengaku tengah mengalami kendala ekonomi. Korban menceritakan kepada ibunya bahwa ia sedang mengalami masalah keuangan. Almarhum ingin menjual televisi tersebut untuk membeli sepeda motor untuk transportasi sehari-hari.
“Dia (korban) bilang, Bu, saya mau jual TV dan STB (set top box), beli sepeda jelek. Suami saya minta Rp 1 juta, kemarin ada yang menawar Rp 750 ribu, ujarnya.
Nurul berharap pelaku Khoiri mendapat hukuman maksimal. Ia tak henti-hentinya memikirkan kelakuannya terhadap istrinya.
“Perilaku mertua saya tidak manusiawi. “Saya ingin dia dihukum seberat-beratnya,” tutup Nurul sambil berlinang air mata.
