Pahami.id – Derry Fransakti akhirnya menjelaskan keberadaannya saat istrinya, Afifah Riyad, dianiaya oleh wanita yang diduga Regi Nazlah yang juga mantan pacar Derry. Melalui Instagram Story-nya, pria yang pernah tergabung dalam tim YouTuber Ria Ricis itu seolah membenarkan dirinya memang ada di lokasi kejadian dan menjelaskan kronologis kejadian penganiayaan tersebut.
Derry Fransakti dengan tegas mengaku menikah sebelum mantan kekasihnya menganiaya istrinya hingga wajahnya dipenuhi goresan.
“Dari awal sebelum istri saya diserang, saya sudah berdiri. Saya langsung berdiri saat pelaku berteriak k*#t=l ke istri saya,” tulis Derry Fransakti.
Derry pun menjelaskan kronologi penganiayaan yang terjadi secara cepat dan tiba-tiba. Dijelaskan Derry, mantan kekasihnya menjambak rambut Afifah Riyad hingga dirinya dan istrinya terjatuh bersamaan.
Saat Derry mengetahui istrinya dicakar, dia mulai melindungi kepalanya dan meminta mantan kekasihnya menjauh.
Di saat yang sama, mantan kekasihnya juga berkali-kali menendang perut Afifa Riyad yang baru melahirkan putrinya kurang dari setahun lalu. Derry mengaku kesulitan memblokir bagian tersebut.
“Sebaliknya, pelaku menendang perut istri saya secara terus menerus dan membabi buta, sehingga sulit dihentikan,” jelasnya.
Pelecehan ini menjadi lebih buruk ketika budak dan keselamatan datang kepada mereka. Faktanya, tindakan ini membuat penganiayaan ini sulit diselesaikan.
Lebih lanjut Derry Fransakti menjelaskan, penganiayaan yang dilakukan mantan kekasihnya terhadap istrinya akhirnya terselesaikan dan kini diproses polisi.
Sebagai informasi, selebgram Afifah Riyad baru-baru ini membuat heboh publik karena mengunggah potret wajahnya yang penuh goresan. Usut punya usut, luka yang didapat merupakan akibat penganiayaan yang dilakukan mantan kekasih Derry Fransakti, Regi Nazlah.
Masalah bermula saat mantan kekasih Derry Fransakti diduga menghina Afifah Riyad. Konflik terus berkembang hingga akhirnya keduanya memutuskan bertemu dengan tujuan awal mediasi. Sayangnya, pertemuan mereka berakhir dengan penganiayaan.