Pahami.id – Laksamana Malahayai menjadi salah satu pendekar terkenal dari Tanah Rencong, Aceh. Dengan dukungan TNI, seniman Marcella Zalianty akan menggelar pementasan teater “Jalasena Laksamana Malahayati”.
Selain sebagai pahlawan nasional, Laksamana Malahayati juga dikenal sebagai tokoh maritim Indonesia dan menjadi inspirasi dalam membangun kekuatan maritim Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.
Dalam rangka HUT ke-78 TNI Angkatan Laut, kisah kepahlawanan Singa betina dari Aceh akan dihidupkan kembali dalam bentuk pertunjukan teater ‘Jalasena Laksamana Malahayati’ Kisah Kepahlawanan Perjuangan Laksamana Wanita Pertama di The World yang akan digelar di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 8-9 September 2023.
Marcella Zalianty selaku produser mengaku sudah lama ingin menceritakan kisah heroik Laksamana Malahayati. Dalam perjalanannya, terpikir olehnya bahwa penelitian ini akan menarik jika dimasukkan ke dalam seni pertunjukan teater.
“Malahayati adalah sosok penting dan menarik. Ia merupakan satu-satunya sosok perempuan dalam sejarah angkatan laut nusantara yang sangat berpengaruh dalam politik militer kerajaan Aceh Darussalam. Malahayati hadir sebagai ruh perempuan yang tak lagi mewakili ibu pertiwi. yang menunggu dan membesarkannya, tapi lautan yang menyuarakan keberanian,” ujar Marcella Zalianty yang juga akan memerankan karakter Laksamana Malahayati.
Dengan menggandeng Jay Soebijakto sebagai direktur artistik dan Iswadi Pratama sebagai sutradara membawa kisah Malahayati ke dalam sebuah pertunjukan teatrikal. Naskah cerita didasarkan pada naskah film panjang dan penelitian yang dilakukan oleh Marcella Zalainaty dan Keana Production.
Pementasan Jalasena Laksamana Malahayati juga melibatkan pemain film, pemain teater Koma, dalang Barata dan juga dari Kowal dan Korps Marinir serta beberapa perwira tinggi TNI Angkatan Laut. Dukungan penuh dan kerja sama TNI AL dalam pementasan ini tak lepas dari sosok Malahayati yang merupakan laksamana perempuan pertama di dunia yang telah berjuang agar Indonesia, khususnya Aceh disegani dan menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara maritim yang kuat.
Jay Soebijakto berbaris direktur kreatif artistik yang juga putra KASAL pertama, Laksamana Muda R. Soebijakto (1948) menyatakan bahwa panggung teater berlatarkan masa lalu Aceh, termasuk pentas di panggung replika yang hampir seukuran manusia. kapal perang dikombinasikan dengan pemetaan video.
Beberapa nama besar di dunia seni pertunjukan kolosal juga terlibat di antaranya Iswadi Pratama (sutradara), Hartati (sutradara gerakan dan tari), Toto Arto (manajer produksi), Nya Ina Raseuki atau Ubiet (penyanyi ratapan), Retno. Damayanti (perancang kostum), Sari Majid (manajer umum), Indra Perkasa (komposer musik), Arswendi Bening (diperankan oleh Sultan Alauddin Riayat Syah al-Mukammil), Aulia Sarah (diperankan oleh Cut Limpah), dan Cut Mini (diperankan oleh Puan Malahayati).