Pahami.id – Koordinator Nasional Persatuan Mahasiswa Indonesia (HISNU) Yusub Hidayat menyoroti sejumlah Muslimat NU yang terang-terangan memberikan dukungan kepada salah satu calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (wapres).
Yusub menyayangkan langkah politik sebagian oknum yang mengatasnamakan lembaga otonom Nahdlatul Ulama (NU).
“Sebagaimana disebar di media massa dan media sosial oleh perempuan berpenampilan muslim, spanduk tersebut menyatakan dukungan terhadap salah satu calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024,” kata Yusub dalam keterangan resminya, Jumat (12/8/2023). ). .
Deklarasi sejumlah orang yang menggunakan status Muslim NU di Jombang dapat mempengaruhi komitmen netral Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Nama lembaga atau organisasi atau badan otonom (banom) tidak dapat digunakan untuk mengarahkan dukungan kepada salah satu pasangan calon.
Ia berharap PBNU menindak tegas oknum yang mendeklarasikan salah satu calonnya.
PBNU diminta menindak tegas oknum yang membawa nama lembaga dalam politik praktis.
Perlu diingat bahwa keputusan kembalinya Khitthah NU 1926 merupakan keputusan masyayikh NU setelah melakukan upaya yang panjang, baik lahir maupun batin, ujarnya dilansir Antara.
Sebelumnya, sejumlah muslimah NU Jawa Timur menyatakan dukungannya terhadap calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Jombang, Kamis (7/12/2023).
Dalam deklarasi tersebut, sejumlah perempuan membawa spanduk bertuliskan Deklarasi Dukungan Umat Islam NU Jawa Timur. Mereka juga mengenakan seragam khusus Muslimat NU.
