Pahami.id – Film Buya Hamka diklaim sebagai salah satu film Indonesia dengan modal terbesar. Pernyataan ini datang dari sutradara, Fajar Bustomi.
“Ini salah satu film beranggaran besar yang belum tayang,” kata Fajar Bustomi di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (23/3/2023).
Biasanya Fajar Bustomi tidak membutuhkan dana besar untuk membuat film. Namun, bagi Buya Hamka, kebutuhan make-up sang pemain saja sudah menelan biaya miliaran Rupiah.
“Biasanya bujet saya buat satu film, Rp 1 miliar tidak cukup. Itu untuk satu film. Sedangkan biaya make-up saja bisa mencapai Rp 3 miliar, dan produser setuju,” kata Fajar Bustomi.
“Para produser sangat memanjakan saya. Sepanjang karir saya, saya tidak pernah dimanjakan seperti saat membuat film ini,” ujarnya lagi.
Dengan dana produksi yang cukup besar, Fajar Bustomi berharap film arahan Buya Hamka ini meraih sukses besar setelah dirilis. Dia memikul tanggung jawab besar untuk itu.
“Tanggung jawab besar saya bukan hanya untuk saya, tapi juga untuk semua rekan pembuat film,” kata Fajar Bustomi.
Chand Parwez selaku produser mengungkapkan harapan yang sama. Ia ingin masyarakat Indonesia terinspirasi dari sosok Buya Hamka yang dikenal sebagai pejuang dalam berbagai aspek semasa hidupnya.
“Buya Hamka adalah orang yang memiliki keahlian yang lengkap. Mulai dari ulama, budayawan, sastrawan, nasionalis, pemimpin keluarga yang menyayangi keluarganya, hingga jurnalis,” ujar Chand Parwez.
“Dalam film ini kita akan melihat bagaimana Buya menempatkan dirinya dalam proses sejarah. Karakternya, kehebatannya akan menjadi contoh bagi kita,” lanjutnya.
Dibintangi oleh Vino G. Bastian hingga Laudya Cynthia Bella, film Buya Hamka yang disutradarai oleh Falcon Pictures dan Starvision ini akan dibagi menjadi tiga jilid. Edisi pertama kisah hidup ulama akan mulai tayang pada 20 April 2023.