Pahami.id – Andita Putri Barnades kini dikenal sebagai selebriti dan pengusaha di bidang kecantikan. Sebelum sukses seperti sekarang, Andita punya kisah hidup yang menarik untuk disimak.
Andita Putri Barnades kini memiliki salon kecantikan yang didedikasikan untuk kuku bernama Babel Nail. Salon tersebut kini berjalan cukup sukses dan memiliki banyak pelanggan. Namun, sebelum meraih kesuksesan, gadis yang akrab disapa Dita itu kerap mendapat cibiran.
Andita Putri Barnades gemar mempercantik kuku dan kuku kakinya. Bahkan, Dita pernah menggunakan uang sekolahnya untuk pergi ke salon hingga membuat orangtuanya marah.
Meski marah atas ulah sang putri, orang tua Andita Putri Barnades lah yang pertama memberikan dukungan kepada sang putri saat memutuskan membuka salon kuku. Salonnya sendiri dibuka pada tahun 2019. Namun sebelumnya, Dita belajar sendiri dan membuka layanan di rumah selama kurang lebih empat tahun.
Apakah Andita Putri Barnades langsung sukses dengan bisnis salonnya? Tentu tidak, ia malah harus melewati berbagai rintangan dan tantangan yang tidak mudah. Pasalnya Dita masih harus mengalami cacian dan hinaan dari orang yang tidak menyukainya. Termasuk pernyataan-pernyataan yang dilontarkan di hadapannya dan terkesan meremehkan bisnis yang sedang dibangun Dita saat itu.
“Kamu tidak akan besar nanti. Tempat tinggalmu panas, banyak nyamuk. Bagaimana mungkin orang sepertimu punya bisnis? Dulu kamu nakal! Kamu gadis yang aneh! Kamu tidak cocok bekerja sebagai pembuat paku!” ucap Dita sambil menirukan salah satu kata hinaan yang masih membekas di hatinya hingga saat ini.
Namun pelecehan dan penghinaan itulah yang akhirnya mendorong Dita untuk memberikan bukti. Segala hinaan tersebut mendorong Dita untuk bekerja lebih keras, hingga akhirnya mampu mencapai tingkat kesuksesan. Usahanya tidak pernah mengkhianati hasil, Dita kini memiliki banyak pelanggan, dan Babel Nail kini memiliki cabang kedua.
“Kalau soal menyikapi makian dan hinaan, tidak, aku lebih memilih menutup mata dan telinga dan mengabaikan apapun buruknya kata orang tentangku. Tapi, dibandingkan perkataan mereka, aku justru lebih terpacu untuk membuktikan kalau aku bisa sukses.” , dan menunjukkan bahwa apa yang mereka katakan tentang saya itu salah,” kata Dita yang sebelumnya mencoba berjualan baju bekas, bakso poros, bahkan bayi rajungan.