Bocah SD di Kepanjen Ngaku Dikeroyok Kakak Kelasnya, Pihak Keluarga Lapor ke Polisi

by



JATIMTIMES – Seorang bocah yang masih duduk di kelas 2 bangku sekolah dasar (SD) di Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang dikabarkan menjadi korban pengeroyokan oleh oknum kakak kelasnya.

Diberitakan sebelumnya, korban pengeroyokan yakni MWF (7), warga Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. Dirinya mengaku dikeroyok oleh kakak kelasnya. 

Baca Juga :
Mantan Pejabat Kejari Bojononegoro Akui Sodomi Remaja Pria di Jombang

Akibat peristiwa tersebut, korban dikabarkan tengah dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Gondanglegi. Informasi yang dihimpun, korban dirawat di RSI Gondanglegi sejak 17 November 2022 lalu. 

Kepala Desa Jenggolo, Sukardi membenarkan bahwa ada warganya yang masih di bawah umur yakni MWF tengah mengalami kejadian tersebut. Namun belum dapat memastikan terkait kronologis terjadinya peristiwa itu. 

“Saya bersama kamituwo (perangkat desa) dan Pak Bhabin juga sudah koordinasi, lalu mendatangi sekolahnya. Dan diketahui memang ada pengeroyokan,” jelas Sukardi. 

Dirinya mengaku bahwa juga telah mendatangi korban ke RSI Gondanglegi. Hal tersebut untuk memastikan kondisi korban setelah mengalami peristiwa nahas tersebut. 

Sukardi tidak dapat menjelaskan secara lebih mendetil. Hanya saja, dari informasi yang ia himpun, pihak keluarga korban telah melaporkan peristiwa tersebut ke pihak yang berwajib. 

“Iya, tapi kan pihak keluarga sudah melaporkan peristiwa itu ke Polres Malang, tepatnya ke (Unit) PPA (perlindungan perempuan dan anak),” jelas Sukardi. 

Baca Juga :
Sempat Koma, Bocah di Malang Diduga Dianiaya Kakak Kelasnya 

Informasi yang dihimpun media ini, korban yang saat ini sedang dirawat di RSI Gondanglegi sebenarnya sudah dijadwalkan untuk pulang pada Rabu (23/11/2022). Namun hal itu terpaksa ditunda karena korban masih mengeluh pusing. 

“Itu tadi saya koordinasi dengan sejumlah jajaran saya seperti itu. Jadi untuk keputusan pulangnya masih menunggu hasil visit dari dokter yang merawat korban besok, Kamis (24/11/2023),” ujar Camat Kepanjen, Ichwanul Muslimin. 

Sementara itu, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Malang hingga saat ini masih belum dapat banyak berkomentar. Sebab menurut Kepala Bidang (Kabid) SD, Dispendik Kabupaten Malang, Ahmad Wahid Arif, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan apapun terkait peristiwa tersebut. 

“Sejauh ini belum ada laporan tertulis ke Dinas Pendidikan,” ujar Wahid.