Raja Kerajaan Kutai Martadipura

by
Prasasti Yupa yang berisi silsilah raja Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai Martadipura adalah kerajaan dengan corak Hindu-Buddha tertua di Indonesia. Kerajaan yang terletak di Muara Kaman, Kalimantan ini berdiri sejak sekitar tahun 400 masehi, lho. Kutai Martadipura menjadi salah satu kerajaan Hindu-Buddha yang paling berpengaruh di Indonesia. Masa kejayaannya dapat tercapai melalui peran beberapa raja Kerajaan Kutai

Kira-kira, ada siapa saja sih, raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Kutai Martadipura ini? Nah, daripada penasaran, yuk langsung simak penjelasan mengenai raja-raja terkenal Kutai berikut ini!

Kudungga

Pada awal berdirinya, Kerajaan Kutai Martadipura dipimpin oleh seorang tokoh bernama Kudungga. Saat itu, Kerajaan Kutai masih belum memiliki sistem pemerintahan yang jelas dan raja nya masih menjadi kepala kepala suku. 

Meskipun nama keturunannya memiliki akhiran warman seperti nama India, para ahli meyakini bahwa Kudungga ini merupakan orang asli Nusantara. Hal ini karena namanya mirip dengan nama orang Bugis, yaitu Kadungga. 

Pada Prasasti Yupa, tertulis silsilah Kerajaan Kutai Martadipura. Di sana tercatat bahwa Kudungga memiliki anak bernama Aswawarman, dan Aswawarman memiliki anak bernama Mulawarman. Anak dan cucu Kudungga ini lah yang kemudian menjadi penerusnya dalam menjalani pemerintahan Kerajaan Kutai Martadipura.

Aswawarman

Selanjutnya, seperti yang sudah tertulis dalam Prasasti Yupa, pemerintahan Kerajaan Kutai Martadipura diteruskan oleh putra dari Kudungga, yaitu Aswawarman. Aswawarman merupakan raja kedua yang memerintah di Kerajaan Kutai Martadipura.

Mulawarman

Setelah pemerintahan ayahnya, Aswawarman, berakhir, Mulawarman naik tahta sebagai raja Kerajaan Kutai Martadipura. Ia memerintah pada sekitar abad ke-4 Masehi. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Kutai Martadipura mencapai puncak kejayaannya. 

Mulawarman pernah melakukan upacara pengorbanan 20.000 ekor lembu kepada para brahmana. Hal ini tertulis dalam Prasasti Yupa. Selain itu, raja yang bernama lengkap Sri Mulawarman Nala Dewa ini juga pernah menyelenggarakan upacara Aswamedha, yaitu tradisi mengorbankan kuda sebagai penentu wilayah kekuasaannya.

Bukti-bukti kejayaan dan keagungan raja-raja di atas telah tertulis di peninggalan Kerajaan Kutai, yaitu ketujuh Prasasti Yupa.