Peninggalan Kerajaan Banten (Bagian I)

by
Salah satu peninggalan Kerajaan Banten yang masih ada hingga saat ini, yaitu Masjid Agung Banten.

Kerajaan Banten merupakan kerajaan dengan corak Islam yang berdiri pada sekitar tahun 1526 Masehi di barat Pulau Jawa. Masa kejayaan Kerajaan Banten berhasil tercapai dari sektor perdagangannya yang maju. Sumber sejarah Kesultanan Banten ini dapat kita ketahui dari beberapa peninggalannya. Peninggalan-peninggalan Kerajaan Banten ini salah satunya adalah Masjid Agung Banten.

Kira-kira selain Masjid Agung Banten, ada apa saja ya peninggalan Kerajaan Banten lainnya? Untuk mengetahui lebih lanjut, yuk langsung simak penjelasan berikut ini!

Masjid Agung Banten

Seperti yang sudah kita singgung tadi, peninggalan Kerajaan Banten yang pertama dan yang paling terkenal adalah Masjid Agung Banten. Pembangunan masjid ini berlangsung sekitar tahun 1652 Masehi, yaitu pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanudin, anak pertama dari Sunan Gunung Jati.

Arsitektur Masjid Agung Banten memiliki pengaruh budaya Cina. Salah satu hal yang bernuansa budaya Cina pada masjid ini yaitu bentuk atap berupa susunan 5 limas.

Benteng Speelwijk

Selanjutnya, peninggalan Kerajaan Demak yang kedua adalah Benteng Speelwijk. Benteng Speelwijk berfungsi sebagai benteng pertahanan dari segala serangan laut. Selain itu, benteng ini juga memiliki fungsi sebagai tempat pengawasan segala kegiatan pelabuhan dan pelayaran.

Bangunan benteng ini memiliki tinggi sekitar 3 meter dan dilengkapi dengan mercusuar di atasnya. Di dalam benteng, terdapat terowongan yang terhubung ke Keraton Surosowan. Terowongan ini berfungsi sebagai jalur evakuasi keluarga kerajaan jika terjadi sesuatu.

Vihara Avalokitesvara

Meskipun Kerajaan Banten merupakan kerajaan dengan corak Islam, tetapi ada juga lho, peninggalannya yang berunsur Buddha, yaitu Vihara Avalokitesvara. Asal usul di balik keberadaan vihara ini yaitu adanya putri dari negeri Cina, Putri Ong Tien, yang datang ke Banten dan menikah dengan Sultan Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati). 

Setelah mereka menikah, pengikut Putri Ong Tien menetap di kawasan Kerajaan Banten. Sebagian pengikutnya ada yang mulai memeluk agama Islam dan sebagian lainnya tetap beragama Buddha. Oleh karena itu, Vihara Avalokitesvara ini dibangun sebagai tempat ibadah masyarakat Buddha.

Masjid Pacinan Tinggi

Setelah itu, masih berhubungan dengan kisah sebelumnya, terdapat satu peninggalan lainnya bernama Masjid Pacinan Tinggi. Pengikut Putri Ong Tien yang memeluk agama Islam mendirikan masjid ini di dekat Vihara Avalokitesvara.

Masjid Pacinan Tinggi dan Vihara Avalokitesvara menjadi bukti adanya toleransi yang tinggi antar umat beragama Islam dan Buddha pada masa Kerajaan Banten.

Meriam Ki Amuk

Kemudian, ada peninggalan Kerajaan Banten berupa senjata, yaitu Meriam Ki Amuk. Meriam Ki Amuk merupakan senjata pertahanan maritim Kerajaan Banten. Senjata ini adalah pemberian dari Sultan Trenggono kepada salah satu Sultan Banten, Sunan Gunung Jati. Saat ini, kamu bisa melihat peninggalan ini langsung di Museum Kepurbakalaan Banten Lama.

Nah, Itulah beberapa peninggalan Kerajaan Banten yang ada hingga saat ini. Masih ada beberapa peninggalan Kerajaan Banten lainnya yang merupakan bukti kejayaannya di Pulau Jawa bagian barat. Penasaran dengan peninggalan Kerajaan Banten lainnya? Yuk, simak artikel berikutnya!