Peninggalan Kerajaan Demak

by
Masjid Agung Demak, salah satu peninggalan Kerajaan Demak yang paling terkenal.

Kamu tahu tidak sih, kalau Masjid Agung Demak merupakan peninggalan Kerajaan Demak? Yup, masjid dengan bentuk atap yang unik ini merupakan warisan peninggalan salah satu kerajaan bercorak Islam yang berada di Jawa Tengah, yaitu Kerajaan Demak.

Nah, kira-kira selain Masjid Agung Demak, ada apa lagi sih, peninggalan Kerajaan Demak lainnya? Daripada penasaran, yuk langsung simak penjelasan berikut ini!

Masjid Agung Demak

Peninggalan Kerajaan Demak yang terkenal adalah Masjid Agung Demak. Masjid yang terletak di Kampung Kauman, Demak, Jawa Tengah ini awalnya berfungsi sebagai tempat penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Pendiri Masjid Agung Demak adalah raja pertama Kerajaan Demak, yaitu Raden Patah.

Bangunan masjid ini berbeda dengan bangunan masjid pada umumnya. Jika atap masjid biasanya berbentuk kubah, Masjid Agung Demak memiliki atap yang berbentuk limas segi empat dengan 3 undakkan. 3 Undakan atap ini melambangkan iman, islam, dan ihsan. Hal ini adalah ciri khusus yang menjadi keunikan Masjid Agung Demak.

Pintu Bledeg

Peninggalan Kerajaan Demak yang kedua adalah Pintu Bledeg. Peninggalan Kerajaan Demak yang saat ini terdapat di dalam Masjid Agung Demak.

Pintu Bledeg atau yang berarti pintu petir adalah pintu kayu dengan berbagai ukiran cantik. Terdapat sejarah unik di balik penamaan Pintu Bledeg ini. Menurut legenda yang beredar di masyarakat, pintu ini dapat menangkap petir.

Pembuatnya, yaitu Ki Ageng Selo, menangkap dan menggambar petir yang masuk ke dalam pintu ini, lalu menunjukkannya ke Raden Patah.

Dampar Kencana

Setelah itu, ada Dampar Kencana Demak. Dampar Kencana adalah tempat duduk atau singgasana raja-raja Kerajaan Demak. Pada masa Kerajaan Demak, Dampar Kencana ini memiliki fungsi sebagai mimbar saat raja memberi khotbah atau ceramah. Sama seperti Pintu Bledeg, Dampar Kencana berada di dalam Masjid Agung Demak.

Soko Guru

Kemudian, ada Soko Guru. Soko Guru merupakan empat tiang besar penyangga yang terdapat dalam Masjid Agung Demak. 4 tiang ini menunjukkan 4 pedoman dalam ajaran Islam, yaitu Al-Quran, Hadist, Ijma, dan Qiyas.

Tinggi keempat tiang yang terbuat dari kayu jati ini yaitu sekitar 17 meter. 17 meter ini menunjukkan jumlah rakaat shalat wajib yang harus umat muslim kerjakan setiap hari.

Makam Sunan Kalijaga

Peninggalan Kerajaan Demak yang terakhir adalah makam Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga atau yang bernama asli Raden Said merupakan salah satu wali yang menyebarkan ajaran agama Islam di Pulau Jawa. 

Makam Sunan Kalijaga berada di Kadilangu, Demak, Jawa Tengah. Raja Kerajaan Demak, yaitu Raden Fatah, menghadiahkan langsung daerah Kadilangu kepada Sunan Kalijaga karena perannya dalam menyebarkan Islam di Demak.

Saat ini, makam Sunan Kalijaga menjadi salah satu destinasi religi di Demak yang tidak pernah sepi pengunjung. Banyak orang dari berbagai wilayah Indonesia yang sengaja datang untuk berziarah.

Itu dia beberapa peninggalan Kerajaan Demak yang ada. Peninggalan-peninggalan di atas merupakan warisan yang masih ada hingga saat ini. Jika kamu ingin melihatnya langsung, kamu dapat mengunjunginya di Demak, Jawa Tengah.