Peninggalan Kerajaan Aceh Darussalam

by
Masjid Raya Baiturrahman merupakan peninggalan Kerajaan Aceh Darussalam yang masih berdiri kokoh hingga saat ini.

Selain Kerajaan Samudera Pasai, terdapat kerajaan dengan corak Islam yang juga tidak kalah besar di utara Pulau Sumatera. Yaitu Kerajaan Aceh Darussalam. Pada puncak kejayaannya, kerajaan ini berhasil menguasai sebagian daerah Malaka, lho! Bukti-buktinya dapat kita lihat melalui beberapa peninggalan Kerajaan Aceh Darussalam.

Berikut ini beberapa peninggalan Kerajaan Aceh Darussalam yang dapat kita pelajari. Yuk, langsung simak baik-baik!

Masjid Raya Baiturrahman

Peninggalan Kerajaan Aceh Darussalam yang pertama adalah Masjid Raya Baiturrahman. Masjid Raya Baiturrahman merupakan peninggalan Kerajaan Aceh Darussalam yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, salah satu Raja Kerajaan Aceh yang terkenal.

Pada masa kerajaan, peninggalan Kerajaan Aceh Darussalam yang satu ini berbentuk sangat sederhana dengan atap yang masih menggunakan jerami. Bangunan awal masjid ini hancur karena serangan Bangsa Belanda. Pada Oktober 1879, Belanda pun bertanggung jawab merekonstruksi ulang masjid ini.

Ketika awal pembangunan kembali, masjid ini hanya memiliki satu gedung dan satu kubah. Gedung-gedung lainnya baru dibangun pada tahun-tahun setelahnya. Saat ini, Masjid Raya Baiturrahman telah memiliki 8 gedung dan 7 kubah.

Taman Sari Gunongan

Peninggalan Kerajaan Aceh Darussalam yang kedua adalah Taman Sari Gunongan. Taman Sari Gunongan terletak di sekitar Museum Tsunami Aceh dan Monumen Pesawat Seulawah.

Di balik terbentuknya taman ini, terdapat kisah romantis antara Sultan Iskandar Muda dan istrinya, Putri Pahang.

Putri Pahang berasal dari Negeri Melaya, atau lebih tepatnya dari Kerajaan Pahang. Ketika menikah dengan Sultan Iskandar Muda, Putri Pahang tinggal bersama di Kesultanan Aceh. Oleh karena itu, Sultan Iskandar Muda membuatkan Taman Sari Gunongan sebagai penawar rindu Putri Pahang terhadap kampung halamannya.

Benteng Indra Patra

Setelah itu, ada Benteng Indra Patra. Benteng ini berada di pesisir utara Aceh, tepatnya di Kabupaten Aceh Besar. Fungsi benteng ini yaitu sebagai pertahanan dari segala serangan penjajah.

Benteng Indra Patra awalnya memiliki tiga bangunan utama dan beberapa bangunan tempat menyimpan meriam dan senjata lainnya. Saat ini, bangunan benteng yang tersisa hanya dua bangunan.

Meriam Kesultanan Aceh

Selain bangunan bersejarah, Kesultanan Aceh Darussalam juga mewariskan peninggalan berupa senjata, yaitu 3 buah meriam. Maria-meriam ini pertama kali ditemukan di wilayah Aceh Barat, atau lebih tepatnya di Desa Arongan.

Para ahli memperkirakan bahwa ketiga meriam ini berasal dari masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Meriam Kesultanan Aceh ini berfungsi sebagai senjata pertahanan Kerajaan Aceh Darussalam dari serangan penjajah.

Makam Sultan Iskandar Muda

Setelah itu, ada makam Sultan Iskandar Muda. Makam salah satu Raja Kerajaan Aceh ini berlokasi di Kompleks Baperis Museum Aceh. 

Sultan Iskandar Muda terkenal sebagai raja yang adil dan bijaksana. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Aceh Darussalam berhasil mencapai puncak kejayaannya. 

Nah, itulah beberapa peninggalan Kerajaan Aceh Darussalam. Selain 5 peninggalan di atas, Kerajaan Aceh Darussalam juga mewariskan peninggalan lainnya, di antaranya yaitu mata uang emas Kerajaan Aceh, Masjid Tua Indrapuri, dan Pintu Khop.