Masjid Peninggalan Kerajaan Mataram Islam

by
Masjid Agung Gedhe Kauman adalah salah satu masjid peninggalan Kerajaan Mataram Islam

Kerajaan atau Kesultanan Mataram merupakan kerajaan dengan corak Islam yang sangat berkuasa di Pulau Jawa. Daerah kekuasaannya meliputi sebagian besar Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Madura. Dari masa kejayaan Mataram Islam ini, terdapat beberapa warisan peninggalannya. Beberapa di antaranya berupa masjid peninggalan Kerajaan Mataram Islam.

Lalu, ada apa saja sih, masjid-masjid peninggalan Kerajaan Mataram Islam ini? Yuk, simak penjelasan berikut dengan baik!

Masjid Pathok Sulthoni Plosokuning

Peninggalan Kerajaan Mataram Islam berupa masjid yang pertama adalah Masjid Pathok Sulthoni Plosokuning. Masjid ini terletak tidak jauh dari Keraton Yogyakarta, yaitu di Desa Minomartani, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Nama Plosokuning berasal dari banyaknya pohon ploso yang berada di sekeliling masjid. 

Bentuk dan arsitektur masjid ini memiliki kemiripan dengan Masjid Agung Yogyakarta. Beberapa kesamaannya yaitu letak dan bentuk kentongan, beduk, serta mihrob. Salah satu ciri khas pada masjid ini yaitu adanya kolam ikan yang mengitari halaman masjid.

Masjid Kotagede

Selanjutnya, masjid peninggalan Kerajaan Mataram Islam yang kedua adalah Masjid Kotagede. Masjid yang biasa dikenal dengan nama Masjid Gedhe Mataram ini merupakan masjid tertua di Yogyakarta, lho. Pembangunan masjid ini berlangsung pada sekitar tahun 1640 di bawah pemerintahan Sultan Agung.

Hal unik yang ada pada masjid ini adalah gapura masjid yang menyerupai tempat ibadah umat Hindu-Buddha. Bangunan Masjid Kotagede yang terlihat kuno ini menyimpan nilai sejarah yang kental. Di halaman masjid, terdapat sebuah pohon beringin yang berusia ratusan tahun.

Masjid Al-Fatih Kepatihan

Setelah itu, yang ketiga ada Masjid Al-Fatih Kepatihan. Masjid yang terletak di dekat Keraton Surakarta ini terkenal akan warna birunya yang cerah. Jendela dan pintu yang ada pada masjid ini berukuran besar dan terbuat dari kayu jati dengan ukiran kaligrafi. Selain itu, keunikan yang ada pada masjid ini yaitu atapnya yang tidak memiliki kubah. Atap Masjid Al-Fatih Kepatihan berbentuk tajuk tumpah.

Terdapat sejarah yang unik di balik pembangunan peninggalan Kerajaan Mataram Islam yang satu ini. Latar belakang pembangunan masjid ini yaitu sebagai mahar pernikahan Sinuhun kepada calon istrinya. Pembangunan masjid berlangsung dengan instruksi dari Sri Susuhunan Paku Buwono X dan eksekusi dari Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat.

Masjid Agung Gedhe Kauman

Dan masjid peninggalan Kerajaan Mataram Islam yang terakhir adalah Masjid Agung Kauman. Masjid ini berdiri sejak tahun 1773 Masehi. Pembangunannya berlangsung pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I. 

Berbeda dengan masjid-masjid pada umumnya, Masjid Agung Gedhe Kauman memiliki bentuk yang sangat unik. Bangunan masjid berbentuk persegi panjang seperti pendopo Jawa dengan atap berundak tiga. Di sekeliling masjid, terdapat dinding tinggi yang memagari halaman masjid.

Nah, itu dia beberapa masjid peninggalan Kerajaan Mataram Islam. Meskipun sudah dari ratusan tahun yang lalu, masjid-masjid ini masih tegak berdiri hingga saat ini, lho. Keren banget, bukan? Jika kamu ingin melihat beberapa peninggalan ini secara langsung, kamu dapat mengunjunginya di daerah Yogyakarta.