Kerajaan Bercorak Hindu-Buddha di Indonesia (Bagian II)

by
Candi Prambanan yang merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno.

Selain yang telah dijelaskan pada artikel sebelumnya, masih ada empat kerajaan Hindu-Buddha lainnya yang ada di Indonesia.

Lalu, apa saja sih, keempat kerajaan ini? Yuk, simak penjelasan ini dengan baik!

Kerajaan Mataram Kuno

Mataram Kuno adalah kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang berlokasi di dua tempat. Pada periode pemerintahan pertama, kerajaan terletak di Jawa Tengah. Kemudian, pada periode pemerintahan kedua, lokasi kerajaan pindah ke Jawa Timur.

Kerajaan Mataram Kuno berdiri dari tahun VII hingga X Masehi. Pendiri sekaligus raja pertama dari kerajaan Mataram Kuno bernama Sana. Ia tidak memiliki keturunan. Oleh karena itu, setelah pemerintahannya berakhir, tahta diambil alih oleh anak dari saudaranya yang bernama Sanjaya. 

Raja Sanjaya merupakan pendiri Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu. Raja selanjutnya adalah Rakai Panangkaran. Ia berasal dari dua dinasti, yaitu Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra yang menganut agama Buddha.

Peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno meliputi Prasasti Canggal, Kalasan, Klura, dan Kedu. Selain itu, kerajaan ini juga memiliki beberapa candi, di antaranya Candi Prambanan, Kalasan, dan Borobudur.

Kerajaan Kediri

Selanjutnya, adalah Kerajaan Kediri. Kerajaan ini berdiri dari tahun XI hingga XIII Masehi, dengan berlokasi di Jawa Timur. Kediri menganut agama Hindu Syiwa.

Pendiri Kerajaan Kediri adalah Airlangga dan raja terkenalnya adalah Jayabaya. Kerajaan ini mengalami kemunduran akibat adanya Perang Ganter. Perang Ganter adalah perang yang terjadi karena perselisihan salah satu raja dengan para Brahmana. Pada akhirnya, Ken Arok membunuh Raja Kertajaya dengan menggunakan Keris Empu Gandring.

Beberapa peninggalan Kerajaan Kediri di antara lain yaitu Kitab Barathayudha, Kakawin Saradhana, Prasasti Kamulan, Prasasti Galunggung, Prasasti Jaring, Candi Panataran, Candi Gurah, dan Candi Marigambar.

Kerajaan Singasari

Setelah Kerajaan Kediri hancur, Ken Arok mendirikan Kerajaan Singasari pada tahun XIII Masehi. Kerajaan Singasari berlokasi di Jawa Timur, tepatnya di Malang. Kerajaan ini menganut dua agama, yaitu Hindu Syiwa dan Buddha Mahayana.

Selanjutnya, raja Singasari yang terkenal bernama Kertanegara. Ia pernah mengadakan Ekspedisi Pamalayu, yaitu misi untuk mengumpulkan sekutu di wilayah Indonesia lainnya.

Peninggalan dari Kerajaan Singasari di antara lain yaitu patung Ken Dedes, Patung Joko Dolog, Candi Singosari, Candi Kidal, Candi Jawi, Candi Jago, Kitab Nagarakertagama, Kitab Pararaton, dan Prasasti Kudadu.

Kerajaan Majapahit

Kerajaan Hindu-Buddha terakhir yaitu Kerajaan Majapahit. Majapahit berdiri dari tahun XIII hingga XVI Masehi di daerah Trowulan, Jawa Timur. Nama Majapahit sendiri berasal dari buah Maja yang rasanya pahit.

Setelah mengalahkan Jayakatwang, Raden Wijaya mendirikan kerajaan Hindu-Buddha yang satu ini. Majapahit mengalami kejayaannya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk. Saat Hayam Wuruk memegang kuasa, ia dibantu oleh seorang patih terkenal bernama Gajah Mada.

Patih Gajah Mada ini pernah mengeluarkan Sumpah Palapa. Dalam sumpahnya itu, ia mengatakan bahwa ia tidak akan hidup tenang sebelum Nusantara bersatu di bawah kekuasaan Majapahit.

Peninggalan Kerajaan HIndu-Buddha ini di antara lain yaitu Kitab Pararaton, Kitab Negarakertagama, KItab Sutasoma, Candi Sukuh, Candi Ceto, Candi Tikus, dan Gapura Bajang Ratu.

Nah, itu dia beberapa kerajaan Hindu-Buddha yang ada di Indonesia. Dengan begitu, terdapat total 8 kerajaan Hindu-Buddha yang pernah ada di Indonesia.