,

10 Tokoh Sumpah Pemuda dan Perannya – Sejarah

by

Pada bulan Oktober, Indonesia memperingati dua hari penting, yaitu hari berkabung atas peristiwa PKI dan Sumpah Pemuda. Kita akan membahas salah satu bab dalam sejarah kemerdekaan Indonesia yaitu Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda merupakan wujud persatuan dan kesatuan pemuda dan wanita dari Sabang dan Merauke. Mereka bersatu karena rasa nasionalisme dan keinginan yang tinggi untuk mewujudkan Indonesia merdeka. Cukup banyak tokoh pemuda dan perempuan Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Mereka adalah perwakilan organisasi kepemudaan Indonesia. Selanjutnya kita akan membahas beberapa tokoh dari acara Sumpah Pemuda. Namun sebelum masuk ke dalam sifat-sifat sumpah pemuda, ada baiknya anda mengetahui sejarah sumpah pemuda.

1. Muhammad Yamin

Kongres Pemuda Kedua diprakarsai oleh Muhammad Yamin. Dia menjabat sebagai sekretaris di kongres. Sebelumnya, dia sebenarnya pernah dicalonkan menjadi ketua, tapi tidak terpilih karena Jong Sumatranen Bond (Organisasi Pemuda Sumatera). Padahal saat itu kongres membutuhkan pemimpin yang netral. Muhammad Yamin juga yang menyusun teks Sumpah Pemuda dan menyatakan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan. Pria kelahiran Minangkabau ini juga terkenal sebagai penyair modern.

2. Soegondo Joyopuspito

Joyopuspito adalah tokoh paling berpengaruh dalam Kongres Pemuda Kedua. Tentu saja karena dia adalah ketua kongres. Tokoh sumpah pemuda ini lahir pada tahun 1905 dan pernah menjadi aktivis di sebuah organisasi bernama Persatuan Mahasiswa Indonesia. Dia dulu tinggal di rumah Ki Hajar Dewantara. Atas jasa-jasanya pada organisasi, ia diangkat sebagai ketua Kongres Pemuda Kedua.

Joyopuspito adalah tokoh paling berpengaruh dalam Kongres Pemuda Kedua. Tentu saja karena dia adalah ketua kongres. Tokoh dalam peristiwa sumpah pemuda ini lahir pada tahun 1905 dan merupakan aktivis di sebuah organisasi bernama Persatuan Mahasiswa Indonesia. Dia dulu tinggal di rumah Ki Hajar Dewantara. Atas jasa-jasanya pada organisasi, ia diangkat sebagai ketua Kongres Pemuda Kedua.

3. Djoko Marsaid

Jabatan ketua Kongres Pemuda II sudah dipegang oleh Sugondo Joyopuspito dan perlu diketahui siapa wakilnya. Wakilnya adalah Djoko Marsaid dari Jong Java. Nama lainnya adalah Tirtodiningrat. Tidak banyak yang diketahui tentang Djoko Marsaid. Meski begitu, kita harus tetap mengenang beliau sebagai tokoh penting dalam Sumpah Pemuda.

4. Gaji Rudolf Supratman

Pasti kita semua tahu lagu Indonesia Raya. Tapi apakah kita tahu pencipta lagu tersebut? Wage Rudolf Supratman adalah tokoh pemuda yang menciptakan lagu Indonesia Raya. Pada Kongres Pemuda Kedua, Supratman memperkenalkan lagu yang kini menjadi lagu kebangsaan kita dengan teknik permainan biola yang baik. Pasti kita semua tahu lagu Indonesia Raya. Tapi apakah kita tahu pencipta lagu tersebut? Wage Rudolf Supratman adalah tokoh pemuda yang menciptakan lagu Indonesia Raya. Pada Kongres Pemuda Kedua, Supratman memperkenalkan lagu yang kini menjadi lagu kebangsaan kita dengan teknik permainan biola yang baik.

5. Soenario Sastrowardoyo

Soenario adalah seorang pengacara yang berjasa membela dan melindungi sosok kemerdekaan. Pada Kongres Pemuda Kedua, Soenaryo juga menyampaikan pidato dengan tema Perhimpunan Indonesia dan Gerakan Pemuda. Selain itu, beliau juga berperan sebagai pembicara dan penasehat dalam penyusunan Sumpah Pemuda. Mungkin pikiran kita langsung mengaitkan nama Sastrowardoyo dengan aktris Indonesia Dian Sastrowardoyo. Ya, Dian Sastro adalah cucu dari Soenario.

6. Amir Syarifuddin

Amir adalah sosok Pemuda Sumpah yang mewakili Jong Batak. Posisinya pada Kongres Pemuda Kedua adalah bendahara. Dia sangat aktif dalam gerakan anti-kolonial Jepang dan aktivitasnya menyebabkan dia menghadapi hukuman mati. Pemikirannya yang bijak sangat membantu dalam penyusunan Sumpah Pemuda. Setelah Sumpah Pemuda, ia masih aktif dalam perpolitikan Indonesia. Latar belakangnya adalah PSI dan PKI. Bahkan saat itu ia menjabat sebagai perdana menteri pada masa Revolusi Nasional. Sayangnya ia harus dieksekusi mati karena keterlibatannya dalam pemberontakan komunis di Madiun pada tahun 1948. Tak heran, orientasinya sayap kiri dan pemikirannya cenderung sosialis.

7. Sarmidi Mangunsarkoro

Sarmidi menjadi pembicara pada Kongres Pemuda Kedua. Ia dan Poernomowoelan membahas masalah pendidikan pemuda umtul. Intinya remaja Indonesia harus mendapatkan pendidikan nilai-nilai kebangsaan dan berhak mendapatkan keseimbangan antara pendidikan di rumah dan di sekolah. Pendidikan bagi anak-anak harus demokratis

8. Sie Kong Liong

Sie Kong Liong adalah orang yang banyak berjasa dalam Kongres Pemuda Kedua. Secara sukarela, ia menyediakan tempat dan tempat pertemuan untuk kongres. Sekarang tempat Sie Kong Liong telah berubah menjadi museum. Sejarah Museum Sumpah Pemuda merupakan salah satu museum yang ada di Jakarta. Museum ini terletak di Jalan Kramat Raya di Jakarta Pusat

9. Kartosuwiryo

Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo adalah salah satu tokoh dalam Sumpah Pemuda. Ia lahir pada tanggal 7 Februari 1905. Kemudian ia bersekolah di Holland Inlandsche School (HIS) di Rembang. Sekolah ini merupakan sekolah elite untuk anak Eropa dan anak Indo. Namun, Kartosuwiryo berakhir tragis. Dia memimpin pemberontakan Darul Islam melawan Republik Indonesia dan mendirikan Negara Islam Indonesia. Hingga akhirnya ia mengalami kekalahan karena harus dieksekusi pada tanggal 5 September 1962 di Pulau Ubi, Kepulauan Seribu.

10. Johannes Leimena

Tokoh Sumpah Pemuda ini lahir di Ambon pada tahun 1905. Ia merupakan mahasiswa yang menjadi panitia kongres. Selain itu, beliau adalah ketua dan wakil dari organisasi Jong Ambon. Selain itu, ia cukup aktif dalam organisasi kemahasiswaan Kristen. Leimena adalah mahasiswa kedokteran di STOVIA. Nantinya STOVIA akan menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Setelah menyelesaikan pendidikan kedokterannya di STOVIA, beliau melanjutkan pendidikannya di GHS. Johannes Leimena cukup aktif dalam politik Indonesia setelah Indonesia merdeka. Ia menjadi ketua umum Partai Kristen Indonesia (Parkindo) dari tahun 1950 hingga 1957.

Selain Parkindo, Leimena juga membentuk dan menjabat sebagai wakil ketua Dewan Gereja Indonesia (DGI). Dia menjabat sebagai menteri di beberapa bidang selama era Soekarno. Misalnya, menteri pendidikan tinggi dan ilmu pengetahuan Indonesia, menteri koordinator distribusi Indonesia, menteri sosial Indonesia dan menteri kesehatan Indonesia. Semuanya ada di zaman Bung Karno. Selain itu, Leimena pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Djoeanda Kartawidjaja. Dia juga menerima pangkat Wakil Laksamana selama era Trikora. Ketika Orde Baru berkuasa, Leimena melepaskan jabatan menterinya namun tetap dipercaya oleh Soeharto sebagai Dewan Pertimbangan Agung hingga tahun 1973. Kemudian hingga akhir hayatnya aktif di beberapa organisasi gereja.

Itulah informasi tentang tokoh Sumpah Pemuda. Perlu diketahui tokoh-tokoh peristiwa Sumpah Pemuda agar kita dapat mengetahui siapa yang banyak berkontribusi dalam Kongres Pemuda II dan Sumpah Pemuda. Padahal, masih banyak tokoh lain dalam acara Sumpah Pemuda yang memberikan kontribusi besar selain delapan orang di atas. Sejarah peristiwa Sumpah Pemuda tentu menarik untuk disimak.