Pahami.id – Timnas U-17 Jerman untuk pertama kalinya meraih gelar juara Piala Dunia U-17 usai meraih kemenangan dramatis atas Timnas U-17 Prancis pada final Piala Dunia U-17 2023 yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (12/2) sore WIB .
Timnas U-17 Jerman menang melalui adu penalti atas Timnas U-17 Prancis dengan skor 4-3, hingga waktu normal skor imbang 2-2.
Dengan hasil ini, Jerman yang dipimpin pelatih Christian Wueck pun mengukir sejarah dengan menggabungkan gelar juara Euro U-17 yang diraih awal tahun ini dengan Piala Dunia U-17 2023.
Ulasan Pertandingan
Lewat skema serangan balik, Jerman mengancam gawang Prancis di menit-menit awal. Pergerakan Max Moerstedt mengirimkan sundulan ke Paris Brunner yang langsung mengonversi bola menjadi gol. Namun gol Brunner dianulir wasit karena Moerstedt terjebak dalam jebakan offside.
Pertandingan berlangsung selama 15 menit, Jerman terus menguasai permainan dan mendominasi penguasaan bola. Sementara itu, Prancis tak bisa mengoper bola dari tengah karena kejang yang dialami gelandang bertahan asal Jerman tersebut.
Pada menit ke-21, Prancis baru mampu melepaskan tekanan dari lini tengah Jerman. Pergerakan individu Bouabre mampu menembus lini belakang Jerman. Namun tendangan jarak jauh Bouabre berhasil diselamatkan oleh Heide.
Dua menit berselang, Jerman langsung membalas serangan Prancis. Lewat kerjasama satu-dua, Brunner mengirimkan bola kepada Darvich. Tendangan Darvich dari dalam kotak penalti masih bisa diselamatkan kiper Prancis, Paul Argney.
Jerman mendapat hadiah penalti setelah Bilal Yalcinkaya dilanggar pemain Prancis Aymen Sadi di kotak penalti. Brunner yang menjadi algojo dengan mudah mengelabui kiper Prancis tersebut. Skor 1-0 untuk keunggulan Jerman pada menit ke-29.
Jerman mendominasi babak pertama dengan melepaskan delapan tembakan dengan empat tepat sasaran. Sementara Prancis hanya mampu melepaskan dua tembakan dengan satu tembakan tepat sasaran.
Prancis yang tertinggal 0-1 terus berusaha mengendalikan tempo permainan. Namun hingga babak pertama berakhir, Jerman masih memimpin.
Mengawali babak kedua, Prancis terus berusaha membongkar pertahanan Jerman yang dipimpin Finn Jeltsch.
Pada menit ke-50, lewat skema serangan balik, kerja sama Brunner dan Moerstedt berhasil menembus pertahanan Prancis. Moerstedt yang mengirimkan umpan ke tiang jauh langsung disambut tendangan Noah Darvich. Jerman memimpin 2-0.
Semenit berselang, pergerakan Sangui melepaskan bola ke Bouabre. Bouabre yang mendapat ruang di sisi kanan pertahanan Jerman langsung melepaskan tembakan ke arah tiang jauh yang tak mampu dijangkau Heide. Skor 2-1 untuk keunggulan Jerman.
Sektor kanan pertahanan Jerman banyak diserang oleh pergerakan Bouabre dan Bouneb. Upaya Prancis kerap terhambat karena Yalcinkaya kerap turun keras untuk membantu pertahanan.
Jerman terpaksa bermain dengan 10 orang setelah Osawe Winner mendapat kartu kuning kedua setelah melakukan pelanggaran terhadap Bouneb.
Prancis terus menekan dan kesulitan menerobos pertahanan Jerman yang bisa dikatakan bermain dengan garis pertahanan rendah.
Pada menit ke-82, pergerakan individu Gomis mencoba menembus pertahanan Jerman. Sylla yang mempunyai ruang menembak melepaskan tembakan dari luar kotak penalti yang masih mampu diblok Hennig.
Prancis mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-84. Pergerakan Gomis di sektor kanan melepaskan umpan silang, Amougou dengan mudah memasukkan bola ke gawang Heide. Skor sama kuat 2-2.
Skor imbang 2-2 bertahan hingga peluit babak pertama berbunyi. Pertandingan berlanjut ke adu penalti.
Penendang pertama Prancis, Kayi Sanda, dengan mudah mengalahkan Heide untuk memimpin 1-0. Penendang pertama Jerman Da Silva Moreira dengan mudah ditepis oleh Paul Argney. Skor 1-0 untuk keunggulan Prancis.
Penendang kedua Prancis, Bouneb, melepaskan tembakan yang gagal diantisipasi Heide. Skor berubah menjadi 2-0. Penendang kedua Jerman, Ramsak, dengan mudah mengalahkan Paul Argney untuk menjadikan skor 2-1.
Penendang ketiga Prancis, Sangui, melepaskan tembakan yang membentur mistar gawang Heide. Skor tetap 2-1. Max Moerstedt yang menjadi algojo berhasil mengelabui Agney hingga menyamakan skor menjadi 2-2.
Heide berperan heroik dengan memblok tembakan Meupiyou yang menjadi penendang keempat Prancis. Kedudukannya tetap sama 2-2. Harchoui yang menjadi pemain keempat Jerman menyarangkan bola ke pojok gawang Argney. Skor berubah menjadi 3-2 untuk keunggulan Jerman.
Joan Tincres yang menjadi algojo kelima mengecoh Heide hingga membuat skor kembali menjadi 3-3. Paris Brunner yang menjadi algojo kelima gagal membawa Jerman meraih gelar setelah tembakannya diblok Argney. Skor tetap 3-3.
Heide kembali menebak tembakannya setelah algojo keenam asal Prancis, Gomis, melepaskan tembakan ke kanan gawang. Skor tetap 3-3. Almugera Kabar yang menjadi algojo keenam dengan mudah mengelabui Argney hingga membawa Jerman menang adu penalti 4-3.
Kemenangan ini membuat Jerman kembali mengalahkan Prancis di dua final berbeda dengan kemenangan adu penalti yang sama.
Berbaris:
Timnas Jerman B-17 , Max Moerstedt.
Pelatih: Christian Wueck
Timnas Prancis U-17 .
Pelatih: Jean Luc Vannuchi