Pahami.id – Dalam upaya memperkuat timnas Indonesia, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terus melanjutkan naturalisasi pemain keturunan sebagai langkah strategis. Langkah ini menjadi fokus setelah General Manager PSSI, Erick Thohir, memperkenalkan Nathan Tjoe-A-On, pemain Indonesia-Belanda, ke publik.
Nathan Tjoe-A-On resmi diperkenalkan saat laga Timnas Indonesia melawan Brunei Darussalam di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Bahkan, ia juga sempat berjabat tangan dengan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) yang menunjukkan betapa pentingnya perannya dalam dunia sepak bola Tanah Air.
Sebagai informasi, Nathan Tjoe-A-On saat ini berstatus pemain yang membela klub Liga Inggris, Swansea City yang bermain di Divisi Championship.
Dikenal sebagai bek kiri, namun mampu berperan sebagai bek tengah atau gelandang kiri, menambah keleluasaan Timnas Indonesia dalam menghadapi berbagai situasi permainan.
Meski demikian, langkah PSSI tak luput dari perhatian dan perdebatan. Pengamat sepak bola terkemuka Indonesia, Tommy Welly atau biasa disapa Bung Towel, mengutarakan pandangannya mengenai penambahan pemain naturalisasi di posisi bertahan.
Ia yakin Indonesia sudah punya banyak bek berkualitas. Menurutnya, masih perlu waktu untuk melihat seberapa efektif Nathan Tjoe-A-On di lapangan, apalagi pemain tersebut belum memiliki pengalaman bermain di Swansea City.
“Saya belum pernah melihat Nathan Tjoe-A-On bermain di Swansea, karena saya belum pernah bermain. Jadi saya belum tahu kualitasnya seperti apa dan apakah dia seorang bek. Bukankah mereka kebanyakan bek? Sementara kita pemainnya lumayan bagus,” kata Bung. Handuk dalam wawancara di channel YouTube NALAR TV INDONESIA pada Rabu 18 Oktober 2023.
Sebelum kedatangan Nathan Tjoe-A-On, PSSI juga mendatangkan pemain potensial naturalisasi di posisi bek tengah, seperti Jay Idzes. Bung Towel juga mempertanyakan apakah fokus naturalisasi harus lebih pada sektor ofensif dibandingkan pertahanan.
Sebelum Nathan dan Jay Idzes, Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong sukses mendatangkan lima pemain naturalisasi. Mereka adalah Shayne Pattynama (bek kiri), Sandy Walsh (bek kanan), Jordi Amat (bek tengah), Ivar Jenner (gelandang), dan Rafael Struick (penyerang).
Pertanyaan besar yang muncul adalah mengapa Shin Tae-yong lebih memilih melakukan naturalisasi bek padahal sektor penyerangan timnas juga bisa menjadi pilihan menarik.
Bung Towel meragukan keputusan tersebut sambil menggarisbawahi potensi pemain generasi yang bisa mengisi peran di lini depan Timnas Indonesia.
Menghadapi laga-laga mendatang, kebijakan naturalisasi pemain PSSI perlu disikapi secara bijak, mengingat pentingnya menciptakan keseimbangan sektor pertahanan dan serangan di Timnas Indonesia. Kebijakan tersebut tentunya akan terus menjadi perbincangan hangat di dunia sepak bola Indonesia.