Pahami.id – Nirina Zubir sontak mencuri perhatian netizen. Ia mengunggah postingan permintaan maaf dengan latar belakang hitam.
Ternyata ia meminta maaf karena berniat abstain atau tidak menggunakan hak pilihnya pada Pilpres 2024 mendatang.
Bukan tanpa alasan, hal itu dilakukannya dengan ogah-ogahan karena calon presiden dan wakil presiden yang diumumkan KPU tidak ada yang menyinggung mafia tanah.
“Dengan berat hati, Na menyatakan pengunduran dirinya dari menyuarakan dukungan terhadap calon presiden dan wakil presiden pada tahun 2024. Sejauh ini belum ada komitmen dari calon presiden dan wakil presiden mengenai masalah tersebut.” dia menulis.
Ia sebenarnya tak terlalu mau golput, postingannya seolah ingin mengutarakan pendapatnya agar calon presiden dan wakil presiden memperhatikan masalah mafia tanah.
“Ayo…sekarang saatnya membuktikan bahwa ada yang bisa menyelesaikan masalah ini…Apakah kalian ingin orang-orang mempercayai kalian? Silahkan tuan-tuan,” ucapnya sambil menyebutkan akun calon presiden dan wakil presiden.
Yang dilakukan Nirina karena kecewa karena kasus mafia tanah yang dilaporkannya belum juga terselesaikan.
“Sampai saat ini permasalahan pertanahan yang dialami Na belum ada solusinya, permasalahan mafia tanah masih ada,” dia berkata.
Padahal, menurut Nirina, dirinya sudah meminta Presiden Jokowi membantunya.
“Oh iya pak @jokowi, masalah tanah orang tua saya masih belum terselesaikan pak.. padahal bapak sudah kasih petunjuk langsung.. terus saya jadi bingung,” dia telah menjelaskan.
Namun di akhir caption, artis berusia 43 tahun itu tidak akan golput, melainkan dengan syarat ada pasangan calon yang akan menegakkan hukum terkait mafia tanah.
PS: Dengan permasalahan yang saya hadapi, saya akan terus memilih… Saya hanya akan lebih berhati-hati dalam memantau dan berharap ada calon presiden dan wakil presiden yang mau mengangkat masalah ini dan bersedia menyelesaikan masalah ini. .. rugi kalau gak pakai hak pilih ya?” dia bersikeras.
Kisah Nirina Zubir rupanya membuat masyarakat sepakat bahwa calon presiden dan wakil presiden juga harus berkomitmen memerangi mafia tanah, karena di dunia nyata memang demikian.
“Mafia tanah memang benar… butuh waktu lama untuk mengelola seluruh tanah… Saya tidak mengerti kenapa lama sekali,” komentar Patricia Gouw.
“Kok tanahnya juga diambil alih mafia dan aparat masih bungkam, meski 2 meter?” komentar netizen lain.
Informasi tambahan, Nirina Zubir ditipu oleh seorang karyawan yang menjadi orang kepercayaan ibunya. Mereka mengubah nama beberapa tempat milik keluarganya. Kerugian disebutkan mencapai Rp 17 miliar.
Kontributor: Tinwarotul Fatonah