Berita Wujud Kecewa Rakyat Lewat Aksi Indonesia Gelap dan #KaburAjaDulu

by


Jakarta, Pahami.id

Tindakan “Indonesia Gelap” Dimulai oleh siswa dan tagar #Kaburajadulu yang sekarang penuh sesak di media sosial dianggap sebagai bentuk frustrasi untuk keadaan negara saat ini.

Kemarahan orang ditingkatkan oleh beberapa kebijakan pemerintah seperti efisiensi anggaran hingga Rp306,69 triliun yang mempengaruhi layanan publik, Makan gratis gratis (MBG), serta tinjauan mineral dan batubara (Minerba).

Demonstrasi ‘Dark Indonesia’ diadakan di Jakarta dan beberapa wilayah lainnya sejak Senin (17/2). Aksi puncak direncanakan akan diadakan pada hari Kamis (2/20).


Peneliti senior dari Pusat Penelitian Politik untuk Badan Penelitian dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli mengatakan bahwa Indonesia gelap dan tagar #Kaburajadulu adalah bentuk kekecewaan terhadap situasi di Indonesia.

Menurut Lili, publik memberi harapan kepada presiden yang dipilih dalam pemilihan presiden 2024.

“They initially put high hopes that after the later election, leaders and elites gave new hopes, such as jobs, increased income, increased purchasing power, and some of the other hopes that young people wanted,” Lili said when contacted when contacted when contacted Cnnindonesia.comSelasa (18/2).

“Harapan hanyalah harapan yang akan kecewa. Bentuknya seperti demonstrasi dan demonstrasi #Kaburajadulu, antara lain,” katanya.

Demikian pula, Direktur Eksekutif Studi Indonesia (ASI) Ali Rif’an juga percaya bahwa masyarakat semakin tidak nyaman dengan kebijakan pemerintah.

Menurutnya, efisiensi anggaran oleh pemerintah tidak dialokasikan untuk hal -hal penting, misalnya untuk tunjangan kinerja dosen. Tetapi sebaliknya untuk mengimplementasikan program MBG yang telah dikritik secara luas.

“Refleksi kerusuhan publik terkait dengan situasi Indonesia, karena ada beberapa paradoks,” kata Ali.

Ali juga berasumsi bahwa kedua gerakan akan tumbuh sesuai dengan dinamika politik. Menurutnya, jika pemerintah Subianto Prabowo tidak dapat merespons dengan benar, gerakan itu dapat dilanjutkan dan diperbesar.

“Catatannya adalah bahwa jika pemerintah Prabowo tidak segera menjelaskan dan memberikan argumen yang kuat untuk paradoks, tindakan seperti itu dapat muncul kembali dan terus tumbuh,” katanya.

Dengan demikian, Ali mengatakan kedua gerakan itu memiliki dampak politik pada Prabowo. Salah satunya, dapat mengurangi tingkat kepuasan publik dengan kinerja pemerintah Prabowo.

“Seperti penurunan citra pemerintah atau penurunan kepuasan kinerja, jika tidak segera dijelaskan dan diklasifikasikan oleh tuntutan siswa,” katanya.

Direktur Eksekutif Trias Political General Baskoro juga mendorong pemerintah untuk segera menanggapi kedua tindakan jika mereka tidak ingin meningkat. Dia meminta pemerintah untuk tidak bertahan dan agresif.

“Jadi ini dihargai, menanggapi dengan cepat oleh pemerintah untuk tidak pergi ke mana pun. Jangan bertahan hidup, jangan secara agresif, kelebihan seperti itu karena akan membuat gerakan parlemen tambahan lebih besar,” kata jenderal itu.

Dia mengatakan pemerintah harus mengundang publik untuk dialog untuk menyelesaikan berbagai masalah.

Tanggapan pemerintah

Menteri Luar Negeri Prasetyo Hadi tidak setuju dengan kanopi Dark Indonesia yang digunakan oleh Misa Mahasiswa dalam demonstrasi.

Prasetyo menghormati orang -orang yang mengekspresikan aspirasi mereka melalui demonstrasi. Namun, ia meminta banyak tindakan untuk tidak memainkan sejarah yang salah.

“Ini adalah nama kebebasan berbicara, tetapi sekali lagi, tidak mengubah apa yang tidak seperti itu. Tidak ada Indonesia yang gelap,” kata Prasetyo di kompleks parlemen, Jakarta pada hari Selasa (18/2).

Prasetyo meminta penduduk untuk tetap optimis dan kompak dalam mengembangkan Indonesia dengan tujuan yang sama. Dia juga meminta masyarakat untuk memahami pemerintah yang hanya bekerja selama 4 bulan.

Sementara itu, Menteri Sumber Daya Manusia Yassierli (Pasar) menanggapi tagar #Kaburajadulu sebagai sikap rakyat untuk meningkatkan keterampilan mereka dan mengambil peluang kerja di luar negeri.

Namun, ia mengakui bahwa pemerintah memiliki tantangan dan catatan untuk menciptakan pekerjaan yang lebih baik di negara ini.

“Ini adalah tantangan bagi kita dalam hal aspirasi mereka.

(DIS/TSA)