Berita Update Agresi Israel ke Palestina dalam Sepekan Terakhir

by
Jakarta, Pahami.id

tentara Israel semakin ganasnya menyerang Gaza dan membunuh puluhan ribu warga sipil dengan dalih berburu Hamas.

Serangan militer Israel mulai merambah ke Tepi Barat, Palestina dengan penyerangan terhadap Rumah Sakit Ibnu Sina di Jenin pada Jumat (17/11).

Sebelumnya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga mendapat kecaman karena mengunggah video penggeledahan Rumah Sakit Al Shifa di Gaza.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Berikut kumpulan berita internasional terkait agresi Israel terhadap Palestina sepekan terakhir.

Surat lama dari pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden kembali viral di Tik Tok dan media sosial lainnya di tengah memanasnya perang antara Hamas dan Israel.

Laden menulis surat itu lebih dari 21 tahun lalu, setahun setelah 11/9, dengan judul “Surat untuk Amerika”. Surat lama Laden menjadi viral karena kekesalan netizen terhadap dugaan keterlibatan Amerika Serikat dalam invasi militer Israel saat ini.

Surat tersebut menyebutkan penderitaan umat Islam di Timur Tengah akibat membayar pajak di Amerika Serikat. Menurut bin Laden, pembentukan Israel adalah kejahatan besar dan kejahatan yang harus diberantas.

Arab Saudi disebut-sebut telah menahan sejumlah jamaah haji yang menunjukkan solidaritas terhadap masyarakat Gaza dengan mengenakan jilbab Keffiyeh. Aparat keamanan Arab juga diduga menahan warga yang kedapatan mendoakan warga Palestina di tempat suci, seperti Mekkah dan Madinah.

Beberapa orang Arab memberikan bukti adanya tekanan dari aparat keamanan untuk mendukung Palestina.

Seorang imigran dari Inggris diharuskan menunjukkan visa dan menandatangani pernyataan saat mengenakan keffiyeh saat menunaikan umrah. Imigran lain dari Aljazair juga bersaksi tentang penangkapannya oleh otoritas Arab karena mendoakan orang-orang Palestina.

Surat lama Osama bin Laden bertajuk “Surat untuk Amerika” ​​yang ditulis lebih dari 21 tahun lalu kembali viral di media sosial.

Dalam suratnya, Laden mengungkapkan berbagai penderitaan yang dialami umat Islam, khususnya Palestina, akibat penindasan dan kekerasan yang dilakukan Amerika Serikat. Laden meminta Amerika Serikat untuk menghentikan penindasan, kebohongan, kejahatan dan distorsi. Laden menegaskan, darah yang tertumpah dari Palestina harus dibayar setara.

Kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh menyampaikan harga yang harus dibayar Israel atas pembebasan sandera tersebut. Haniyeh menyatakan Hamas berhasil menggagalkan rencana Israel meski ribuan orang tewas.

Haniyeh menegaskan tentara Hamas siap dan memiliki kapasitas yang memadai jika Israel menginginkan pertempuran panjang. Haniyeh akhirnya membuka diri setelah rumahnya dibom Israel pada Rabu (15/11).

Pasukan Israel mulai memperluas serangan di Tepi Barat dengan menyerang Rumah Sakit Ibnu Sina dan menodongkan senjata ke staf pada Jumat (17/11).

Tentara Israel menahan dua personel medis dan meminta warga rumah sakit untuk mengungsi. Sekitar 80 kendaraan militer Israel memasuki kawasan Jenin untuk mengepung rumah sakit. Serangan itu didasari tuduhan Israel bahwa Hamas membangun markas di bawah rumah sakit.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melalui unggahan video mengaku telah menemukan terowongan operasional milik kelompok milisi Hamas yang terletak di sekitar kompleks Rumah Sakit Al Shifa, Gaza, Palestina. Tak hanya terowongan, IDF juga mengaku menemukan senjata Hamas setelah melakukan penggeledahan di laboratorium MRI RS Al Shifa.

Hamas membantah tuduhan IDF mengenai penemuan terowongan tersebut sebagai “kebohongan tak berdasar”. Hamas kembali menuduh Israel melancarkan skenario palsu, narasi palsu, dan memutarbalikkan informasi.

Yordania, Qatar, Mesir, Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA), dan Yordania menolak usulan Presiden Iran Ebrahim Raeisi untuk memberlakukan embargo minyak terhadap Israel untuk menghentikan agresi terhadap Palestina. Usulan tersebut disampaikan Raeisi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa antara Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada Sabtu (11/11).

Negara-negara Arab yang telah menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel mengatakan penting untuk menjaga saluran tetap terbuka dengan pemerintahan Netanyahu. Negara-negara Arab pun menegaskan Israel dan Palestina harus hidup berdampingan sesuai perjanjian perbatasan 4 Juni 1967.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk pertama kalinya mengadopsi resolusi yang menyerukan jeda kemanusiaan di Jalur Gaza, sejak perang pecah pada 7 Oktober.

Resolusi yang diusulkan Malta menyerukan pembukaan “koridor kemanusiaan melintasi Jalur Gaza selama beberapa hari”.

Resolusi tersebut juga menyerukan perlindungan bagi warga sipil, terutama anak-anak, serta mengizinkan pengiriman bantuan dan evakuasi medis.

Tentara Israel membunuh seorang lanjut usia (lansia) setelah menggunakannya sebagai propaganda mereka bahwa Negara Zionis menyediakan “koridor aman” bagi warga sipil Gaza.

Middle East Eye melaporkan bahwa tentara Israel menggunakan Bashir Hajji, seorang pria berusia 79 tahun, dalam sebuah foto propaganda untuk menunjukkan bahwa Tel Aviv membantu warga sipil yang ingin mengungsi dari Gaza utara.

Direktur Jenderal RS Al Shifa Jalur Gaza, Dr. Munir Al Bursh, melaporkan pasukan Israel menggeledah ruang bawah tanah mereka pada Rabu (15/11). Bursh mengatakan, tentara Israel masuk melalui ruang operasi dan Unit Darurat (UGD).

Tentara Israel menembak beberapa orang di dalam rumah sakit yang sedang melintasi koridor untuk melarikan diri. Tank dan buldoser tentara Israel berhasil menyerbu halaman rumah sakit sejak Rabu pagi.

(bpa/bac)

[Gambas:Video CNN]