Jakarta, Pahami.id –
Thailand membuat sejarah dengan mengkonfirmasi Perkawinan suatu jenisMenjadi negara pertama di Asia Tenggara yang memberikan hak pernikahan yang sama. Keputusan itu membawa berbagai spekulasi dan perhatian termasuk dari negara tetangga Indonesia, Singapura.
Di Singapura, komunitas LGBTQ+ menyambut berita ini dengan antusias. Namun, mereka mengatakan sementara langkah itu penting, tidak semua pasangan dari komunitas LGBTQ+ Singapura akan bergegas ke Thailand untuk menikah.
Direktur Eksekutif Oogachaga, organisasi LGBTQ+ nirlaba di Singapura, Leow Yangfa menyatakan bahwa pernikahan adalah keputusan besar. Meskipun perubahan hukum di negara lain menginspirasi mereka, mereka tidak akan mengambil langkah segera hanya karena perubahan hukum di luar negeri.
“Pernikahan untuk siapa pun adalah keputusan besar yang tidak mudah dibuat, dan saya tidak tahu apakah banyak orang, baik di Singapura atau di tempat lain, akan membuat keputusan yang begitu besar hanya karena hukum berubah di negara lain.” Dia berkata sambil membentak Pos Pagi Tiongkok Selatan.
Leow berharap bahwa dalam jangka panjang, semacam pernikahan di Thailand bisa menjadi pilihan yang lebih layak bagi pasangan Singapura.
“Saya harap ini adalah pilihan yang layak bagi banyak pasangan lesbian dan gay dari Singapura,” kata Leow.
Menurut laporan itu, RUU yang mengakui pernikahan sesama jenis di Thailand berhasil disahkan oleh Senat, mengikuti langkah-langkah sebelumnya yang diambil oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
Setelah menunggu proses resmi lain yang memakan waktu sekitar empat bulan, RUU itu sekarang secara resmi legal. Setelah perjanjian, Thailand menjadi negara ketiga di Asia, setelah Nepal dan Taiwan, yang melegalkan pernikahan yang sama.
(tis/baca)
