Jakarta, Pahami.id —
Staf Khusus Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Arsjad RasjidArif Rahman melaporkan kasus dugaan memukul terhadapnya di Menara Kadin hingga Polda Metro Jaya.
Laporan tersebut disampaikan langsung oleh Arif selaku korban dan tercatat dengan nomor LP/B/5591/IX/2024/SPKT/Polda Metro Jaya tanggal 17 September 2024.
“Iya benar jika memberitakan adanya penembakan di Menara Kadin,” ujarnya kepada wartawan saat dikonfirmasi, Rabu (18/9).
Arif mengatakan, pengeroyokan terjadi pada Senin (16/9) saat diminta Arsjad memeriksa kantor Kadin. Saat itu, kata Arif, ia berhadapan dengan puluhan orang asing.
“Kami bawa bukti sewanya ke pengelola gedung Menara Kadin. Ternyata di sana ada beberapa orang yang tidak kami kenal. Mungkin sekitar 50 orang atau 100 orang,” jelasnya.
Setelah itu, Arif mengaku langsung menghubungi terlapor untuk bertemu di salah satu aula yang terletak di Menara Kadin.
Dalam pertemuan tersebut, dia mengaku telah menyampaikan keberatan terkait penempatan gedung tersebut oleh orang tak dikenal. Pasalnya, kata Arif, gedung tersebut disewanya sesuai dengan Keputusan Presiden tentang pengangkatan Ketua Kadin.
“Jadi kami merasa berhak berada di sini dan kami yang menyewa, bukan kantor orang lain. Kami atas nama Pak Arsjad, Direktur Eksekutif Hotasi Nababan, dan ada bukti kontrak sewa dengan pihak pengelola gedung, katanya.
Lebih lanjut, kata Arif, saat itu ia juga meminta pihak-pihak yang bukan anggota Kadin keluar ruangan dan tidak ikut campur dalam perbincangan.
Usai menyampaikan permintaan tersebut, Arif mengaku langsung mendapat kekerasan dan dipukuli oleh tergugat.
Saya bilang, ‘Ini urusan rumah tangga Kadin. Meski ada perbedaan persepsi di antara kita. Tapi kita satu keluarga besar’. Jadi, saya berharap yang bukan anggota Kadin silakan keluar, jelasnya.
“Dia (terlapor) marah. Saat dia berdiri, dia mengambil sekaleng minuman dan langsung mengenai mata saya dan mengenai pelipis saya. Saya bangun dan ternyata terlapor ada di sebelah kiri dan langsung serang saya,” imbuhnya.
Usai kejadian, Arif mengatakan situasi langsung memanas hingga akhirnya terjadi bentrokan antara kedua pihak.
“Setelah itu situasi kembali tidak menentu, akhirnya mereka punya tentara dan akhirnya saya ajak teman-teman ke Kadin, akhirnya terjadi bentrokan,” ujarnya.
Arif berharap Polda Metro Jaya bisa mengusut tuntas penyerangan tersebut dan menindak seluruh pelaku yang terlibat di dalamnya.
(tfq/wis)