Surabaya, Pahami.id –
Kongregasi Haji asal SidoarjoJawa Timur dicurigai sebagai korban perampokan sopir taksi di Arab Saudi. Puluhan juta juta hilang.
Ketika dikonfirmasi, Sekretaris Penjabat Surabaya termasuk Komite Awal (PPIH), Sugiyo mengatakan dia baru saja mempelajari berita dari kru media.
“Jika berita kepada saya belum tiba, mungkin seorang teman tahu dari media.
Menanggapi kasus ini, Sugiyo mengimbau jemaat yang telah tiba di Arab Saudi untuk berhati -hati membawa uang atau barang berharga.
“Kegiatan di mana pun mereka masih mempertahankan apa yang mereka miliki, termasuk properti yang mereka miliki. Jemaat tidak dapat membawa banyak uang, tolong bawa cukup uang dan dapat dimasukkan dalam ATM,” katanya.
Perampokan itu disebut Moh Usman. Dia dilaporkan hilang di sekitar RP. 16 juta dan 350 Arab Saudi Riyal atau RP1,5 juta.
Insiden itu terjadi pada 20 Mei 2025 di sekitar pukul 09.00 Arab Saudi. Pada saat itu, Usman baru saja melakukan wajib wajib.
Ketika dia turun dari bus nomor 22 di depan hotel 809, Usman didekati dengan taksi. Dia harus mengendarai kendaraan dengan pengemudi.
Selanjutnya, Usman diambil. Di tempat pengemudi taksi yang tenang meminta visa USMAN, lalu membuka dan merobek tas kecil dan mengambil uang tunai RP. 16 juta dan 350 Arab Saudi Riyal.
Acara penundaan mendistribusikan perekaman video di akun media sosial Tiktok.
Proposal dari Surabaya Embarko ppih
Sugiyo meminta peziarah lain untuk membantu korban. Menurutnya, peziarah harus saling membantu jika ada bencana.
“Jemaat seperti itu biasanya, teman -teman ketika jemaat kehilangan uang, tidak punya uang. Teman adalah usaha patungan untuk membantu jemaat karena kekurangan uang Biaya hidup Itu saja, “kata Sugiyo.
Selain itu, ia juga meminta peziarah untuk saling menemani. Karena kadang -kadang jemaat lansia merasa sulit untuk membedakan jumlah Arab Saudi nominal.
“Lalu wanita tua dan tuan -tuan -orang tua kadang -kadang tidak memahami riyal atau nilai -nilai riyal, jadi ketika ada selembar 500 Riyal tertulis adalah selembar, selembar jika di Indonesia sekitar Rp2 juta, kadang -kadang tidak mengerti bahwa uang itu RP2 juta,” katanya.
“Saat ini harus disertai dengan memahami teman, jadi peziarah yang tidak mengerti itu tidak tertipu,” tambah Sugiyo.
(FRD/KID)