Jakarta, Pahami.id –
Korea Utara segera menanggapi untuk menanggapi rencana tersebut Amerika Serikat Untuk membangun sistem pertahanan rudal kubah emas.
Pyongyang menuduh rencana itu akan memicu kecemasan dan kemarahan senjata nuklir.
Pemerintah Korea Utara kemudian mengeluarkan memorandum yang mengatakan bahwa sistem yang diciptakan oleh Amerika Serikat “sangat berbahaya dan merupakan rencana yang sangat mengancam untuk keamanan strategis senjata nuklir,” dikutip dari kantor berita Korea Utara Korea Utara Kantor Berita Pusat Korea ((KCNA).
Presiden Donald Trump sebelumnya mengumumkan bahwa AS memulai proyek pertahanan anti-kubah ‘Dome’ yang baru bernama Golden Dome.
Sistem intervensi dari semua jenis rudal akan melibatkan kekuatan ruang seperti ratusan teknologi satelit untuk mendeteksi, melacak, dan memandu rudal untuk mencegat rudal musuh.
Rencana tersebut dapat menghabiskan hingga US $ 175 miliar atau setara dengan Rp2.869 triliun dan kemungkinan konflik di Kongres.
Dalam memorandum yang dikutip dari KCNAKorea Utara, yang juga dipersenjatai dengan nuklir yang dituduh Washington, “bersikeras meluncurkan militerisasi di luar angkasa.”
“AS berencana untuk membangun sistem rudal pertahanan baru yang memicu kompetisi senjata nuklir dan militerisasi dengan ruang global dengan mengabaikan kekhawatiran senjata nuklir dan menjadikan ruang perang nuklir potensial,” kata Korea Utara. Afp.
Amerika Serikat dan sekutunya di Asia Timur seperti Korea Selatan dan Jepang terus meningkatkan pelatihan militer dan meningkatkan penggunaan aset strategis seperti kapal induk pesawat untuk kapal selam energi nuklir di wilayah Asia Pasifik.
Sementara itu, Pyongyang berulang kali menyatakan senjata nuklir yang “tidak bisa dirampas senjata.”
Korea Utara juga sering mengkritik pelatihan militer antara Korea Selatan dan AS, yang dituduh sebagai bagian dari Rencana Invasi Nasional.
(BAC)
