Jakarta, Pahami.id –
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat III Abdullah meminta penanganan kasus mobil BMW yang jatuh sebagai mahasiswa gajah Mada University (Ugm) Di Sleman, Yogyakarta, sehingga korban mungkin tidak melihat status sosial.
Dalam kasus ini, fakultas mahasiswa Lawy UGM bernama Argo Ericho Afandhi meninggal setelah sepeda motor Vario yang dikendarai oleh mobil BMW yang dikendarai oleh fakultas ekonomi dan bisnis UGM dengan CPP Initial pada hari Sabtu (24/5).
Menurutnya, kasus tersebut mendapat perhatian besar dari orang -orang di media sosial karena penanganannya yang tidak dapat diakses dan terkait dengan status sosial orang tua yang dikatakan memiliki posisi dan pengaruh penting.
“Menangani kasus Argo harus mendukung keadilan, bukan status sosial,” kata Abdullah di Jakarta, Selasa (5/27).
Abdullah mengatakan banyak orang meragukan kredibilitas polisi dalam menangani kematian Argo.
Menurutnya, banyak yang mengungkapkan beberapa penyalahgunaan media sosial dan meminta pengemudi BMW sebagai kolektor yang tidak terkalahkan.
Selain pernyataan polisi yang mengatakan tabrakan itu tidak dalam keadaan narkoba dan alkohol yang mabuk atau negatif jika terjadi kecelakaan, orang -orang marah karena ada masalah memberikan uang dari keluarga Argo sekitar RP1 miliar untuk perawatan dan disebut sebagai “korupsi”.
“Saya mendesak polisi untuk menangani kasus ini untuk memberikan informasi resmi dan menjawab semua pertanyaan publik yang dianggap aneh,” katanya.
Selain itu, Abdullah juga meminta polisi untuk menangani kasus ini untuk bekerja sama dengan orang lain, seperti compolna dan ombudsman, untuk memastikan bahwa kasus tersebut tidak campur tangan oleh pihak mana pun.
“Tidak ada perlakuan diskriminasi bahwa hak istimewa pihak -pihak tertentu dalam penegakan hukum,” katanya.
Polisi sendiri telah mengkonfirmasi bahwa penyelidikan kecelakaan siswa UGM yang mematikan masih bergulir.
Polisi Sleman, Sleman, AKP Mulyanto, mengatakan tidak ada tersangka dalam kasus ini. Christiano sebagai pengemudi BMW belum ditangkap hari ini.
“Sampai saat ini, kami belum menangkap driver BMW karena kami, khususnya, masih dalam proses penyelidikan.
Dalam proses penyelidikan, selain meminta informasi dari Christiano dan saksi terkait, polisi juga menganalisis kamera pengintai atau perekaman CCTV dari insiden tersebut ketika sebuah mobil BMW menabrak sepeda motor yang dikendarai oleh Argo.
Sebagai hasil dari analisis atau kecurigaan sementara, polisi mengatakan Christiano tidak memiliki konsentrasi saat mengendarai mobilnya sampai jatuh ke Argo dan sepeda motornya yang kemudian mengubah arahnya.
“Jika (kecurigaan awal) kami kurang fokus. Jika pengemudi, kami tidak secara langsung (berdasarkan informasi) untuk konsentrasi yang relevan atau tidak, tetapi kami menduga pengemudi kurang fokus,” katanya.
Mulyanto mengatakan tempat pemandangan selama acara pagi tidak hujan, pencahayaan jalanan disebut cukup. Sebaliknya, ia menekankan bahwa hasil tes urin Christiano negatif dalam kandungan alkohol dan narkotika dan narkoba (narkoba).
Berdasarkan hasil pemeriksaan adegan, kata Mulyanto, polisi menemukan rem di sekitar tempat kejadian. Hanya rem yang ditemukan di lokasi setelah titik tabrakan antara BMW dan sepeda motor.
“(Wadah rem) Setelah titik kecelakaan (sebelum titik kecelakaan) hilang,” kata Mulyanto.
Dari wadah rem ini, polisi akan menganalisis kecepatan mobil BMW sebelum menabrak sepeda motor. Penyelidik juga akan cocok dengan pernyataan Christiano dan saksi untuk mengkonfirmasinya.
(Antara/gil)