Berita Rusia Wanti-wanti Israel Konsekuensi Rebut Wilayah Suriah di Golan

by


Jakarta, Pahami.id

Rusia menyatakan tindakan Israel untuk merebut zona penyangga di Dataran Tinggi Golan, Suriahmempunyai akibat yang berbahaya.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan perebutan zona penyangga Dataran Tinggi Golan dapat semakin mengganggu stabilitas negara yang bergolak tersebut.


“Tentu saja serangan dan tindakan (Israel) di Dataran Tinggi Golan, di zona penyangga, kemungkinan besar tidak akan berkontribusi dalam menstabilkan situasi yang sudah tidak stabil di Suriah,” kata Peskov pada Rabu (11/12), seperti dikutip Agensi Anadolu.

Peskov mengatakan Rusia ingin melihat situasi di Suriah segera stabil, apa pun risikonya.

Oleh karena itu, Moskow akan memantau dengan cermat segala sesuatu yang terjadi di Suriah dan terus melakukan kontak dengan pihak-pihak yang mengendalikan situasi di sana.

“Ini perlu karena basis kita ada di sana, misi diplomatik kita juga ada di sana,” ujarnya.

Peskov juga mengatakan Rusia “kadang-kadang” membantu Suriah untuk menstabilkan situasi di negara itu setelah negara itu mengancam seluruh wilayah. Dia mengatakan Kremlin telah “memenuhi misinya” dengan “banyak upaya” untuk mencapai tujuan ini.

“Sayangnya, (rangkaian peristiwa ini) mengarah pada situasi yang terjadi saat ini,” kata Peskov.

Pemerintahan Presiden Bashar Al Assad jatuh setelah kelompok milisi merebut ibu kota Damaskus pada Minggu (8/12) dan memaksanya mengungsi ke Rusia.

Jatuhnya Al Assad dimanfaatkan oleh Israel yang segera mengerahkan pasukan untuk merebut zona penyangga di Dataran Tinggi Golan.

Tak hanya itu, Israel juga menggerebek pangkalan militer di seluruh Suriah dengan alasan sisa senjata militer tidak akan digunakan kelompok pemberontak untuk menyerang Negara Zionis.

Zona penyangga Dataran Tinggi Golan didirikan berdasarkan perjanjian gencatan senjata tahun 1974 antara Israel dan Suriah.

Wilayah Dataran Tinggi Golan sendiri merupakan wilayah Suriah. Israel merebut sebagian wilayah tersebut dalam Perang Enam Hari pada tahun 1967.

Suriah mencoba merebut kembali Dataran Tinggi Golan pada tahun 1973 tetapi gagal. Oleh karena itu, dibuatlah zona penyangga untuk memisahkan wilayah yang dikuasai Israel dan wilayah yang masih dikuasai Suriah.

(blq/baca)