Berita Putin Rilis Dekrit Tambah Tentara hingga Presiden Palestina ke Spanyol

by


Jakarta, Pahami.id

Presiden Rusia VladimirPutin mengeluarkan dekrit untuk menambah jumlah pasukan menjadi 1,5 juta tentara untuk perang melawan Ukraina.

Kabar lainnya, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengunjungi Spanyol hari ini sebelum menghadiri sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).


Berikut beberapa berita 24 jam terakhir yang dirangkum dalam International Flash pagi ini:

Putin Keluarkan Dekrit, Perintahkan Jumlah Tentara Ditambah Jadi 1,5 Juta


Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan dekrit baru pada Senin (16/9). isinya; memerintahkan agar jumlah pasukan Rusia ditambah 180 ribu tentara menjadi 1,5 juta tentara.

Mengutip Reuters, ini merupakan peningkatan ketiga yang dilakukan untuk memperluas kekuatan militer Rusia sejak menginvasi Ukraina pada Februari 2022.

Dalam dekrit yang dimuat di situs Kremlin, Putin juga memerintahkan jumlah angkatan bersenjata ditingkatkan menjadi 2,38 juta orang, di mana 1,5 juta di antaranya adalah tentara aktif.

Indonesia sudah lama dijajah Belanda, tapi kenapa bahasanya tidak bisa?

Indonesia tercatat pernah dijajah oleh enam negara. Negara-negara tersebut adalah Portugal, Prancis, Jepang, Belanda, Spanyol, dan Inggris.

Namun dari keenam negara di atas, Belanda menjadi negara yang paling lama menjajah Indonesia. Dilansir CNN, negara yang dikenal dengan nama Tanah Pamah menjajah Indonesia selama 350 tahun.

Meski sudah lama dijajah Belanda, orang Indonesia jarang sekali bisa berbahasa Belanda. Padahal, lamanya Belanda menjajah Indonesia seharusnya membuat masyarakat Indonesia beradaptasi dengan bahasanya.

Presiden Palestina Mengunjungi Spanyol Sebelum Menghadiri Sidang PBB

Presiden Palestina Mahmoud Abbas akan mengunjungi Spanyol hari ini, Selasa (17/9).

Abbas dijadwalkan bertemu dengan Raja Spanyol Felipe VI dan Perdana Menteri Pedro Sanchez, yang pemerintahannya secara resmi mengakui negara Palestina pada Mei lalu.

Usai mengunjungi Madrid, Spanyol, Abbas akan menuju New York untuk menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kata seorang pejabat Palestina kepada AFP, Senin (16/9).

(tim/bac)