Jakarta, Pahami.id —
Politisi PDI-P dan Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung mengenang kembali hubungan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri pada tahun 1999 hingga sesudahnya.
Pram mengatakan Gus Dur-lah yang secara langsung meminta Megawati menjadi calon wakil presiden mendampinginya pada 1999.
Ia melanjutkan cerita Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar terkait pencalonan Gus Dur sebagai presiden pada 1999. Saat itu, Pram mengaku sudah menyiapkan berkas Megawati.
“Saya ditugasi oleh almarhum Pak Taufik (Kiemas) dan Bu Mega untuk melakukan persiapan. Jadi apa yang disampaikan Bu Khofifah saat itu, saya ingin melanjutkan teka-teki itu, benar adanya. Itu sepenuhnya perintah Presiden Abdurrahman Wahid. dan permintaannya saat itu, ” kata Pramono pada Haul Gus Dur ke-15 di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (21/12) sore.
Pram pun mengaku menjadi saksi pertemuan Gus Dur dan Megawati pasca konflik terjadi.
Saat itu, Pram menyampaikan pesan kepada Megawati agar Gus Dur ingin bertemu.
“Gus Dur bilang ingin ketemu Mba Mega dan saat itulah saya pergi menemui ibu saya. ‘Mba, Gus Dur ingin bertemu dengan saya’. Setelah Mba Mega bilang, coba tanyakan apa yang diinginkannya,” kata Pramono.
Pramono juga mengatakan Gus Dur ingin menyantap nasi goreng buatan Megawati. Setelah itu kedua sosok itu bertemu.
“Jadi saya sampaikan kepada Mbak Mega bahwa Gus Dur ingin memasak nasi goreng Mbak Mega sendiri dan saya menyaksikan Mbak Mega yang memasaknya sendiri. Saya akhirnya bertemu Puan Mega setelah lama Gus Dur tidak bertemu Puan Mega,” kata Pramono.
Dan pertemuan dengan Gus Dur ini menunjukkan betapa besar hati Gus Dur, betapa luasnya Gus Dur, tambahnya.
(yo/fea)